Pasuruan, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kota Pasuruan menggelar pertemuan untuk memotivasi guru di era digital saat ini.
Kegiatan ini dipusatkan di Aula Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pasuruan dan dihadiri oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), guru PAI Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan guru PAI Sekolah Menengah Akhir (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) swasta Kota Pasuruan.
Ketua PC LP Ma’arif NU Kota Pasuruan, Ahmad Mudhofir Tri Wahyudi menyampaikan, kunci kesuksesan anak itu terdapat pada orang tua, dimana peran orang tua sangat dibutuhkan oleh anak-anaknya.
"Sedangkan budaya-budaya yang sudah ada di kita tetap harus dijaga dan dipertahankan, ajari anak didik sesuai akhlak yang baik. Di sini selaku guru ada komponen-komponennya," katanya, Ahad (05/11/2023).
Menurut Dhofir, keberkahan barokah bisa ditanamkan kembali. Zaman dulu bekas minum kyai atau gurunya para anak didiknya berebut bekas minum tersebut, berbeda lagi di zaman sekarang tidak ada lagi anak didik seperti dulu.
“Tantangan anak zaman sekarang semakin meningkat, maka dari itu metode dalam membimbingnya atau mengajarnya sesuai zaman, namun tak menghilangkan keakhlakannya,” terangnya.
Kegiatan ini telah mengundang M. Taufiq selaku narasumber dari dosen Universitas PGRI Wiranegara (Uniwara) Kota Pasuruan. Ia menyampaikan suatu motivasi kepada guru dalam mendidik peserta didik.
Diterangkannya, dalam jiwa guru itu harus selalu semangat mengajar dan guru harus rajin belajar, sering-seringlah membaca serta mencari referensi-referensi bacaan dalam mendidik yang menarik. Harus bisa menyempatkan belajar di malam hari, karena di pagi hari sudah penuh dengan aktivitas sehari-hari.
"Seorang guru perlu yang namanya belajar, meskipun sudah jadi seorang guru, kita perlu untuk belajar, contohnya buatlah kurikulum sendiri dalam lingkup keluarga. Misalnya ketika maghrib semuanya harus mematikan televisi dan aktivitas yang dilakukan, dilanjutkan dengan mengaji bersama," jelasnya.
Menurutnya, guru harus memperbanyak portofolio mulai sekarang seperti mengikuti webinar-webinar online agar menambah wawasan terbaru. Dan sering berdiskusi bersama dengan teman seprofesi agar mendapatkan ilmu metode pengajaran terbaru.
"Sebelum kalian melakukan aktivitas-aktivitas tersebut, yang harus kalian lakukan adalah mencintai profesi kalian masing-masing. Dengan rasa cinta itu, aktivitas yang kalian lakukan ada rasa semangat dan konsisten melakukannya," paparnya.
Selanjutnya, yang harus dilakukan seorang guru yaitu harus respon. Respon dalam artian guru respon terhadap peserta didik dan wali murid. Guru harus menganggap peserta didik seperti teman agar bisa menjalin kedekatan yang baik. Dengan hal tersebut guru dapat mudah diterima oleh peserta didik ketika dalam penyampaian materi.
Sedangkan untuk wali murid yaitu menyampaikan perkembangan peserta didik dan apa saja yang perlu di kontrol terhadap peserta didik, sehingga dengan hal tersebut dapat menjalin komunikasi yang baik dan kerja sama yang baik dalam mengarahkan peserta didik ke dalam hal kebaikan.
"Guru juga harus respon terhadap masalah-masalah sensitif seperti bullying, dan lakukan meneliti, refleksi setelah mengajar, bersosial, semangat serta konsisten," pungkasnya.
