LTNNU Bondowoso Komitmen Perkuat Sinergi Demi Literasi Ke-NU-an
Senin, 12 Mei 2025 | 21:00 WIB

Ketua LTNNU Bondowoso Mohammad Hairul (kiri) saat Rakorwil LTNNU Jawa Timur di Surabaya. (Foto: NOJ/ Wildan M)
Wildan Miftahussurur
Kontributor
Bondowoso, NU Online Jatim
Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Bondowoso menyatakan komitmennya untuk memperkuat sinergi antar lembaga dan memperluas literasi ke-NU-an. Hal tersebut ditegaskan saat mengikuti Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) LTNNU Jawa Timur di Surabaya, Sabtu(10/05/2025) lalu.
Ketua LTNNU Bondowoso, Mohammad Hairul, menyampaikan bahwa peran LTNNU tidak hanya sebatas publikasi kegiatan, namun menjadi garda terdepan dalam menjaga memori kolektif, mendokumentasikan amaliyah Nahdliyin, serta mendorong karya tulis dan literasi digital yang berakar pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
“Kami di Bondowoso berkomitmen menjadikan LTN sebagai rumah dokumentasi, penerbitan, dan penguatan peradaban lokal NU. Literasi berbasis pesantren, tokoh lokal, dan tradisi Islam Nusantara harus ditulis dan disuarakan,” jelasnya, Senin (12/05/2025).
Dalam Rakorwil itu, PWNU Jatim juga menekankan pentingnya LTNNU sebagai penghubung informasi antara cabang, wilayah, dan pusat. Selain itu, peran LTNNU semakin strategis dalam membingkai isu-isu kebangsaan dari perspektif ke-NU-an di ruang digital.
Hairul menambahkan bahwa LTNNU Bondowoso juga membuka ruang kolaborasi dengan LDNU, LKKNU, LTMNU, LAZISNU, LP Ma'arif NU, dan lembaga lainnya untuk mendukung program-program narasi keilmuan dan kesejarahan Islam di tingkat cabang.
“Literasi itu bukan sekadar membuat konten. Ini adalah bentuk menjaga peradaban, dan LTNNU siap menjadi penulis sejarah dari Bondowowo untuk NU,” tegas Hairul.
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, LTNNU Bondowoso juga menaruh perhatian pada penguatan literasi digital di kalangan Nahdliyin, khususnya generasi muda dan komunitas pesantren. Pemanfaatan media sosial, kanal video, dan platform blog akan terus digalakkan untuk diseminasi nilai-nilai ke-NU-an, dakwah yang menyejukkan, serta memperluas jangkauan dakwah kultural.
“Kita perlu membekali kader-kader muda NU dengan kemampuan digital yang bermakna, tidak hanya sekadar viral, tetapi juga bernilai dakwah dan kebudayaan,” tuturnya.
Lebih lanjut, LTNNU Bondowoso juga mulai menjajaki pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) secara etis dalam mendukung dokumentasi, digitalisasi arsip ke-NU-an, dan penguatan narasi lokal. Teknologi ini dipandang sebagai alat bantu strategis untuk mempercepat penyusunan konten sejarah, pembuatan desain, hingga pelatihan menulis.
“AI bisa menjadi teman, bukan ancaman, jika kita gunakan untuk memperkuat nilai dan memperluas jangkauan dakwah kita,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
3
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
4
Sejarah dan Alasan Muharram sebagai Bulan Pertama Tahun Hijriyah
5
Sejumlah Peristiwa Penting Kenabian dan Kosmologis di Bulan Muharram
6
Holiday Pesantren Darun Nun, Tempat Liburan Edukatif yang Menyenangkan bagi Santri Cilik
Terkini
Lihat Semua