Sumenep, NU Online Jatim
Ketua Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Sumenep, Firdausi menegaskan bahwa media NU harus menjadi corong informasi Islam Nusantara. Keberadaan media NU harus dapat memberikan edukasi dan informasi pada khalayak tentang Islam yang santun, ramah, dan menepis beberapa isu ataupun propaganda yang acap kali menyudutkan NU dan kiai.
Penegasan itu disampaikan Firdausi pada acara Resepsi Harlah ke-1 NU Online Sumenep dan TVNU Sumenep di aula lantai 2 kantor PCNU setempat, Selasa (01/03/2022).
"Guna merealisasikan program PCNU, kami membentuk 3 sayap dakwah untuk menyampaikan pada Nahdliyin dan Nahdliyat tentang amaliyah, fikrah dan harakah NU. Antara lain yaitu NU Online Sumenep, TVNU Sumenep dan Buletin Wasathiyah," ujarnya.
Lebih lanjut, Dosen Institut Keislaman Annuqayah (Instika) Sumenep itu menyampaikan, melalui media syiar Islam Aswaja An-Nahdliyah terus digelindingkan guna mengedukasi masyarakat bahwa NU adalah organisasi diniyah-ijtimaiyah yang karakternya moderat, tawasut, tasamuh, i'tidal, al-Ishlahiyah, manhajiyah, dan tathowwuriyah.
Menurutnya, semua hal yang menjadi kebutuhan Nahdliyin Sumenep sudah tersedia dan di jejering media yang dikelola langsung oleh LTNNU Sumenep
"Lewat kekuatan kemandirian pengurus LTNNU, kami bisa merintis media digital yang keberadaannya mampu menyapa Nahdliyin hingga akar rumput," terangnya.
Menurutnya Firdausi, website NU Online Sumenep sudah terdapat beberapa rubrik yang di sajikan pada khalayak antara lain Warta, Inspirasi (Feature), Sastra, Artikel, Opini, Bahtsul Masail, Ketokohan, Dagelan (Humor), Lensa Fiqih, Resensi, Khutbah Jum'at, dan Amaliyah.
Sedangkan di kanal TVNU Sumenep ada konten Podcast, Live Streaming Pengajian Bulanan dan Ke-NUan, Film Pendek dan Animasi NU.
"Untuk Animasi NU mungkin satu-satunya di Indonesia yang mengembangkan, ini kreativitas tim yang perlu kita banggakan dan kembangkan bersama," ungkapnya.
Terakhir, ia berharap di umur Media NU Sumenep yang masih dini tetap konsisten dalam mengemban amanah menjadi corong informasi meneduhkan. Sebab, tidak mudah mengelola media yang diharapkan dapat menjadi rujukan Nahdliyin utamanya di Sumenep.
Menurutnya, perlu konsistensi, keikhlasan, dan profesional meskipun tanpa dibayar dengan nominal. "Doakan kami semoga tetap konsisten menjadi media rujukan Nahdliyin kebanggaan kota keris," pungkasnya.
