NU Lumajang Harap Pesantren Madinatul Qur’an jadi Media Penjaga Ideologi
Senin, 13 September 2021 | 11:15 WIB

Ketua PCNU Lumajang, Gus Muhammad Mas'ud, saat sambutan acara peletakan batu pertama PPTQ Madinatul Qur'an. (Foto: NOJ/ Sufyan Arif).
A Habiburrahman
Kontributor
Lumajang, NU Online Jatim
Maraknya lembaga-lembaga yang mengusung program Tahfidz Qur'an akhir-akhir ini menjadi problem tersendiri. Pasalnya, tidak sedikit dari program tersebut menjadi media untuk menyusupkan ideologi radikalisme dan anti NKRI.
Hal itulah disampaikan Gus Muhammad Mas'ud, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang saat sambutan pada acara peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Madinatul Qur'an, Kedungjajang, Lumajang, Sabtu (11/09/2021). Pesantren tersebut asuhan Gus Muhammad Ilyas, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Jamiyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Lumajang.
“Siapapun ketika disodori Al-Quran yang universal pasti tidak berani menolak. Namun masalahnya, di dalamnya kadangkala disusupkan ideologi lain yang mengancam NKRI,” ujar Gus Ud, sapaan akrabnya.
Pergerakan kelompok mereka yang lintas negara, menurut Gus Ud, sangat gencar dilakukan melalui program tahfidznya. Bahkan, dengan mudahnya berani membeli tanah warga dengan harga tinggi untuk pendirian lembaga tahfidz.
“Oleh karenanya, kami harap Madinatul Qur'an yang dikelola bersama JQHNU Lumajang ini nanti bisa melahirkan Hafidz-Hafidzah yang berwawasan Ahlussunnah wal Jamaah dan cinta pada NKRI," jelasnya.
Dirinya menyebutkan, bahwa jika ditanya tentang pondok tahfidz di Lumajang yang aman dan Ahlussunnah wal Jamaah, pihaknya meminta agar menyebut Pesantren Madinatul Qur'an.
"Saya percaya, pesantren ini aman untuk lingkungan, aman untuk negara dan aman untuk masa depan anak-anak kita. Mudah-mudahan pesantren ini diberkahi oleh Allah SWT," pungkasnya.
Penulis: Sufyan Arif
Editor: A Habiburrahman
Terpopuler
1
Sejarah Singkat dan Amaliyah yang Disarankan saat Rebo Wekasan
2
Hukum Melaksanakan Ibadah Khusus pada Rebo Wekasan
3
Rebo Wekasan, Berikut Anjuran Menulis 7 Ayat Selamat dalam Kitab Kanzun Naja
4
KH Idris Hamid Pasuruan Sebut Kemerdekaan Indonesia Buah Doa Para Ulama
5
Innalillahi, KH Thoifur Mawardi Ulama Kharismatik Asal Purworejo Wafat
6
Pesantren Mahika Sidoarjo Tunjukkan Semangat Nasionalisme Lewat Pawai Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua