• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Tapal Kuda

Pesantren Go Green Jadi Fokus Pengabdian Mahasiswa Inaifas Jember

Pesantren Go Green Jadi Fokus Pengabdian Mahasiswa Inaifas Jember
Mahasiswa Inaifas dan santri pesantren MHI pada saat menanam sayuran. (Foto: NOJ/Habib Aziz Ar Rozi)
Mahasiswa Inaifas dan santri pesantren MHI pada saat menanam sayuran. (Foto: NOJ/Habib Aziz Ar Rozi)

Jember, NU Online Jatim

Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset (PKM-BR) atau yang populer disebut KKN di Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah (Inaifas) Kencong, Jember mengangkat tema 'Membangun Masyarakat Sejahtera menuju SDGs'. Tidak hanya dilaksanakan di desa-desa, mahasiswa melakukan pengabdian di Pesantren Mamba’ul Khoiriyatil Islamiyah (MHI) Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.

 

"Program yang dilaksanakan berfokus pada penghijauan lahan kosong atau lahan mati yang ada di kawasan pesantren untuk mewujudkan pesantren go green," kata Wakil Rektor III Inaifas Mohammad Dasuki kepada NU Online Jatim, Senin (29/08/2022).

 

Disebutkan, untuk mewujudkan pesantren go green pihaknya memanfaatkan lahan kosong di sekitar pesantren dengan budidaya tanaman holtikultura.

 

Koordinator Posko, Siti Mar'atus Sholihah mengatakan holtikultura adalah tanaman berupa sayuran, buah, tanaman hias atau bunga yang ditanam di sekitar rumah atau di lahan kosong ataupun pekarangan. Berdasarkan hasil kajian, holtikultura memiliki kontribusi terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar cukup signifikan.

 

"Beberapa komunitas yang ada di masyarakat dan tingginya apreasiasi terhadap holtikultura menyebabkan tanaman ini tidak hanya untuk pangan saja tapi juga terkait untuk fungsi lainnya," ujarnya.

 

Mar'atus menjelaskan, upaya untuk merealisasikan program ini, pihaknya meminta izin kepada dewan masayikh terkait program yang akan dilaksanakan di pesantren.

 

"Dan Alhamdulillah, hal ini berbuah manis dengan mendapat persetujuan dari dewan masayikh pesantren. Setelah itu kami memberikan sosialisasi terhadap para santri mengenai budidaya holtikultura yakni tanaman bayam, kangkung, cabai dan terong," urainya.

 

Ia menjelaskan alasan pihaknya memilih pembudidayaan tanaman tersebut adalah ingin memberikan hasil yang bermanfaat terhadap pesantren dengan meningkatkan mutu pangan santri yang sesuai dengan anjuran kesehatan yaitu 4 sehat 5 sempurna.

 

"Dan sesuai dengan kampanye Isi Piringku yang menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring harus terdiri dari 50 persen buah dan sayur sebagai keseimbangan pangan dalam satu takaran makan," jelasnya.

 

Lebih jauh, ia menuturkan dari hasil panen ini menunjukkan kemandirian warga pesantren untuk bisa menghasilkan segala sesuatu dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada di pesantren.

 

"Hal ini dapat menghilangkan budaya komsumtif pada diri santri. Program ini mendapatkan apresiasi besar dari pengasuh Pesantren MHI," tuturnya.

 

Menurutnya, adanya partisipasi warga pesantren mendorong keberhasilan program pemberdayaan. Program pemberdayaan warga 'Pesantren Go Green' perlu dilakukan secara berkesinambungan.

 

"Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian pesantren," tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru