Jember, NU Online Jatim
KH Ahmad Ghonim Jauhari salah satu pengasuh Pondok Pesantren Assunniyyah Kencong, Jember mengharapkan Mahasantri Ma'had Aly Assunniyyah dapat menjaga dan meningkatkan mutunya. Dengan terus berupaya agar menjadi nomor satu dari beberapa lembaga perguruan tinggi lain yang juga di bawah naungan pondok pesantren setempat.
Hal itu disampaikan KH Ahmad Ghonim Jauhari saat mengisi sambutan dalam acara stadium general pada Senin (27/12/2021) di kampus Ma'had Aly Assunniyyah.
KH Ahmad Ghonim Jauhari menuturkan, Ma'had Aly Assunniyyah dapat mencontoh Ma'had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo yang menjadi favorit para santri di samping perguruan tinggi lainnya.
"Di Sukorejo itu dikesankan kalau ingin bisa ngaji jangan masuk Universitas Ibrahimy tapi masuk Ma'had Aly, sehingga berkesan Ma'had Aly itu menjadi pilihan nomor satu di sana," ungkap Kiai yang juga mertua Ra Zuhal Jufri salah satu cicit Kiai As'ad Samsul Arifin Sukorejo Situbondo ini.
Kiai Ghonim menaruh harapan besar kepada Ma'had Aly Assunniyyah menjadi lembaga pendidikan yang mencetak para ahli hadits unggul dan berkompeten, sehingga mahasantri nantinya menjadi penyeimbang ketika banyak hadits Nabi yang diselewengkan pemahamannya.
"Kita buktikan kita nomor satu karena ruhnya Assunniyyah ya Ma'had Aly ini untuk perguruan tingginya, jadi harus semangat mengobarkan belajar lebih serius," ujar Kiai Ghonim yang juga Adik KH Ahmad Sadid Jauhari ini kepada mahasantri yang hadir.
Selaras dengan apa yang disampaikan Kiai Ghonim, Gus Iqbal Muhammad Rodhi selaku Wakil Ketua Ma'had Aly Assunniyyah mengatakan ke depan akan terus diupayakan agar Ma'had Aly menjadi nomor satu.
"Maka kita mencanangkan ke depan dengan seleksi yang ketat, sehingga nanti tidak ada mahasantri dobel menjadi mahasiswa. Tujuannya satu yaitu totalitas," terangnya.
Diketahui Ma'had Aly Assunniyyah memang termasuk baru, Ma'had Aly ini termasuk dari 72 Ma'had Aly se-Indonesia yang sudah mengantongi izin operasional. Setiap tahun Ma'had Aly Assunniyyah hanya menerima 30 mahasantri dengan seleksi membaca kitab Ibanatul Ahkam syarah kitab Bulughul Marom.
Editor: Risma Savhira