Refleksi Kemerdekaan, Kiai Musta'in Syafi'i Jelaskan Ayat Favorit KH Hasyim Asy'ari
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 09:00 WIB
Jombang, NU Online Jatim
Momen menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) dapat dijadikan sebagai ajang perayaan dan hiburan oleh masyarakat dengan segala macam pernak-perniknya. Namun, momen HUT RI juga dapat dijadikan sebagai ajang refleksi diri, terutama untuk para pemuda khususnya kaum santri sebagai penerus masa depan bangsa.
Pengasuh Pesantren Madrasatul Qur'an Tebuireng KH Mustain Syafi'i, menjelaskan beberapa ayat favorit Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari tentang kepemudaan yang dapat dijadikan sebuah refleksi diri.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Penjelasan ini disampaikan dalam kegiatan Refleksi Malam Kemerdekaan RI ke79 di serambi masjid utama Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jumat (16/8/2024) malam.
"Ketauhilah bahwa kaligrafi yang berada di serambi masjid ini adalah ayat-ayat Al-Qur'an yg sering dipakai dalil pidato oleh Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari," ujar Kiai Ta'in sapaan akrabnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia menjelaskan betapa pentingnya menjadi tokoh masyarakat, yang tidak terlalu mengekspos dirinya sendiri, karena nanti akan seperti buih di lautan yang akan sirna. Dan air yang letaknya di bawah yang tenang itu justru memberi banyak manfaat kehidupan bagi manusia.
"Bukan saya melarang kalian untuk mengekspos diri, akan tetapi kamu harus pandai terlebih dahulu, baru nanti akan terekspos dengan sendirinya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Pakar Tafsir Al-Qur'an ini menjelaskan bahwa ada tiga instrumen dalam surat Al-Maidah ayat 35 untuk menjadi orang yang beriman sekaligus bermanfaat bagi masyarakat. Pertama, bertakwa kepada Allah. Kedua, mencari wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada Allah, dan yang terakhir bersungguh-sungguhlah.
Ia juga menceritakan, bahwa Mbah Hasyim Asy'ari itu sangat fanatik dengan surat Al-Kahfi. Karena dalam surat Al-Kahfi itu mencerminkan tentang proses pembentukan menjadi santri sampai terjun ke masyarakat.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Dimulai dari surat Al-Kahfi ayat 13 yang berbunyi innahum fityatun âmanû birabbihim wa zidnâhum hudâ, menjelaskan bahwa sebagai seorang pemuda atau santri harus tangguh dan ahli dalam bidangnya masing-masing.
Setelah itu dalam ayat 32 yang berbunyi rajulaini ja‘alnâ li'aḫadihimâ jannataini min a‘nâbiw, bahwa santri itu harus juga bisa menjadi orang kaya untuk kemaslahatan agama.
"Dalam surat al-Kahfi juga menjelaskan tokoh ulama yang diperankan oleh Nabiyullah Khidir as dan Nabi Musa as, dan keempat tokoh pejabat yang diperankan oleh Dzulqornain," jelas kiai kelahiran Lamongan itu.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Maka dari itu, menjadi santri khususnya santri Tebuireng harus menjadi pilihan tiga ini. Jika tidak bisa menjadi konglomerat untuk agama, maka jadilah orang yang alim, dan pilihan yang terkahir menjadi pejabat yang bijak," pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND