Sidoarjo, NU Online Jatim

Tiga siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma'arif Ketegan Bilingual Islamic School, Tanggulangin, Sidoarjo berhasil menorehkan prestasi membanggakan tingkat Provinsi Jawa Timur cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa.

Prestasi tersebut diraih pada ajang kejuaraan daerah tingkat Jatim Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) Championship 2024 di Gedung Serbaguna Rangkah Kidul Sidoarjo, Sabtu (30/08/2024).

Kepala MI Ma'arif Ketegan Bilingual Islamic School, Umi Salamah mengatakan, siswanya bernama Nadhra Illaina Zulfa kelas VI meraih juara 1 seni tunggal putri. Alfyan Rizalma Kusuma kelas VI juara 1 tanding putra kelas G usia dini. Dan Nur Muhammad Abbas kelas III mendapat juara 3 tanding putra kelas D usia dini.

“Saya bangga siswa-siswi MI Ma’arif Ketegan berprestasi kembali di tingkat Jawa Timur. Untuk kali ini dalam kejuaraan PSNU Pagar Nusa,” katanya kepada NU Online Jatim, Ahad (01/09/2024).

Sekretaris Pengurus Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Sidoarjo itu mengucapkan selamat atas prestasi yang luar biasa dipersembahkan siswa-siswi kepada MI Ma’arif Ketegan.

“Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan meraih puncak kesuksesan dan pesan saya teruslah berkarya hingga menginspirasi teman-teman yang lainnya,” ujarnya.

Sementara pelatih Pagar Nusa, Fauzi Alamsyah menerangkan, siswanya melaksanakan Latihan ini rutin tiga kali dalam satu Minggu. Ia terus memotivasi agar selalu bekerja keras untuk meraih prestasi dalam setiap pertandingan.

“Peran pelatih terhadap setiap atlet adalah selalu memantau perkembangan dari aspek mental, teknik maupun fisik,” terangnya.

Dalam menyambut event kejuaraan daerah tingkat Jatim Unusida Championship 2024 ini, Fauzi Alamsyah merangkai persiapan dengan melakukan simulasi pertandingan. Sehingga ia dapat memantau perkembangan atlet dalam setiap sesi latihan.

“Untuk anak-anak yang mendapat juara selalu menanamkan ilmu padi dan rendah diri. Selalu mempersiapkan diri dalam setiap event untuk mengukir prestasi yang lebih baik lagi,” harapnya.

Menurut Fauzi, berlatih Pagar Nusa sangat penting karena selalu menanamkan hubbul wathan minal iman atau cinta tanah air sebagain dari iman. Sebagai warga Nahdliyin harus bangga bisa menjadi bagian dari Pagar Nusa untuk menjaga NU dan bangsa.

“Kita selalu mengedepankan toleransi dan nilai-nilai budaya dalam pencak silat. Melalui budaya dan karakter yang kuat pencak silat bukan ajang sebagai kekerasan maupun adu gengsi dalam perkelahian. Melalui pencak silat kita belajar dengan adanya perbedaan di setiap perguruan itu adalah hal yang sangat indah,” pungkasnya.