Surabaya, NU Online Jatim
KH Abd Mujib Hasyim, Bendahara MUI Jawa Timur menjelaskan pentingnya doa dan waktu mustajabah saat mengisi Ngaji Ngabuburit di Masjid Nasional Al-Akbar, Rabu (11/03/2025) sore. Menurutnya, doa artinya meminta, memohon atau berharap kepada Allah SWT. Sementara mustajabah maksudnya dikabulkan, direspons dan dijawab oleh Allah.

 

“Terdapat ayat tentang doa di Al-Qur’an sebanyak 184 kali di 50 surah. Total surah dalam Al-Qur’an sebanyak 114, jadi hampir 50 persen surah Al-Qur’an membahas doa,” katanya.

 

Banyaknya ayat Al-Qur’an membahas tentang doa menandakan pentingnya posisi doa untuk umat Islam. Pentingnya doa bagi umat Islam tidak lain karena manusia tidak akan mampu melaksanakan kehidupannya tanpa bantuan dari Allah.

 

“Dalam hadist Qudsi dijelaskan siapa yang tidak mau memohon kepada Allah, Allah tidak akan menyukainya, Allah tidak menyenangi dan Allah akan membencinya,” tuturnya.

 

Sudah sangat jelas bahwa berdoa adalah perintah Allah. Dijelaskan ada beberapa orang yang doanya mustajabah seperti orang yang sudang berpuasa, orang musafir dan orang yang didholimi. Selain itu, doa yang paling mudah didengar Allah adalah doa orang tua untuk anak-anaknya. KH Abd Mujib Hasyim mengingatkan akan pentingnya doa orang tua kepada anaknya. Ia tidak ingin ada orang tua yang tidak mendoakan anaknya.

 

“Berdoa setelah shalat fardhu, lebih-lebih shalatnya berjamaah akan mudah dikabulkan oleh Allah. Berdoa di sepertiga malam ini waktu yang baik pula untuk berdoa,” ucapnya.

 

Dalam hadist banyak dijelaskan bahwa waktu malam adalah waktu yang pas untuk berbisik dengan Allah. Sementara tempat yang mustajabah digunakan untuk berdoa adalah masjid. Karena masjid adalah rumah Allah di bumi. Jika tidak berkesempatan berdoa di Mekkah dan Madinah maka berdoa di masjid.

 

“Ini yang perlu digarisbawahi, mintalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan oleh Allah,” tandasnya.