Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Metropolis

Nahdlatut Tujjar Fest, Habib Husein Jafar Ulas Halal-Haram Musik

Pendakwah milenial Habib Husein Ja'far Al-Hadar. (Foto: NOJ/ Instagram @husein_hadar)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pendakwah milenial Habib Husein Ja'far Al-Hadar mengungkapkan bahwa musik itu sebenarnya tidak haram. Hal tersebut disampaikan saat pembukaan Nahdlatut Tujjar Fest, Bazar UMKM, Kuliner & Inovasi di Alun-Alun Sidoarjo, Rabu (01/02/2023) malam.


Dalam agenda serangkaian acara menuju Puncak Resepsi Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU itu, Habib Husein Jafar menyebutkan bahwa banyak dakwah Islam itu justru didukung oleh musik dan semakin besar pengaruhnya karena musik.


“Yang selalu kita gembirakan dan banggakan dari NU adalah kita meyakini musik tidak haram. Jadi, Cak Sodiq dan kawan-kawan selalu menjadi tamu penting di setiap seremonial NU, karena hidup itu kalau gak ada musik agak repot,” ujarnya.


Direktur Cultural Islamic Academy Jakarta itu setuju dengan pendapat ulama yang menyatakan musik itu haram. Namun, menurutnya, hanya ada tiga jenis musik saja yang haram.


“Saya setuju musik itu haram, tapi tiga jenis musik saja. Pertama, kalau spelling-nya salah ada tambahan huruf R, yaitu menjadi musrik. Nah, itu haram,” katanya.


Kedua, musik menjadi haram kalau orang yang menyanyi fals. Menurutnya, musik yang vokalisnya fals dapat mengganggu orang lain, bahkan bisa mencelakakan orang lain. “Kedua, kalau yang nyanyi fals. Itu musiknya haram,” imbuhnya.


Lebih lanjut, Habib Husein Ja’far menyampaikan hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan, La Dharara wala Dhirar, yang artinya jangan memudaratkan diri dan orang lain.


“Seorang Muslim, seorang Mukmin itu, jangan sampai mengganggu orang lain apalagi mencelakakan orang lain. Nah, suara yang sumbang itu bisa mencelakakakan orang lain,” terang Habib Ja’far yang disambut tawa para hadirin.


Sedangkan yang ketiga, jenis musik yang haram adalah suara sendok dan garpu ketika makan, yang mana saat itu ada tetanggamu yang hidup dalam kelaparan. “Nah yang ketiga, musik yang haram itu kata Jalaluddin Rumi, adalah suara sendok dan garpumu ketika engkau makan, sedangkan tetanggamu kelaparan,” ungkap Habaib yang juga aktif menulis itu.


Oleh karenanya, menurut Habib Ja'far, dalam acara Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU nanti juga akan menghadirkan artis dan seniman untuk menyebarkan nilai-nilai Islam, di antaranya H Rhoma Irama.
“Ada banyak sekali musisi-musisi yang menyampaikan nilai-nilai Islam melalui musik. Dan seandainya tidak pakai musik mungkin akan kurang jos. Sampeyan coba saja bedakan shalawatan pakai musik dan shalawatan gak pakai musik. Kalau pakai musik kan terasa sekali kehadiran Nabi Muhammad SAW. Begitu syahdu kita bersholawatan ketika pakai musik,” tandasnya.


Diketahui, tampak hadir pula dalam acara tersebut Cak Sodiq New Monata bersama Gambus El Sika Sidoarjo yang menghibur masyarakat. Bahkan, Cak Sodiq juga menciptakan lagu khusus untuk menyambut Harlah 1 Abad NU.

Anwar Sanusi
Editor: A Habiburrahman

Artikel Terkait