Seminar Moderasi Beragama UIN KHAS Jember: Saling Menghargai dan Toleransi
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 12:00 WIB
Jember, NU Online Jatim
Saling menghargai dan menjunjung toleransi adalah kunci penting bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang kuat. Tanpa toleransi dan saling menghargai, maka sesungguhnya Indonesia berada di tubir jurang kehancuran. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hanya tinggal menunggu waktu untuk bubar berkeping-keping.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Moderasi Beragama LP2M Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, H Shoni Rahmatullah saat menjadi narasumber dalam Seminar Moderasi Beragama di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) kompleks kampus setempat, Jum’at (09/08/2024).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Menurut Shoni sapaan akrabnya, budaya saling menghargai dan saling menghormati antar sesama anak bangsa sepatutnya terus dikampanyekan dan dipraktikkan. Jika budaya tersebut terus dipelihara, maka akan menciptakan kedamaian dan ketenangan.
“Itulah salah satu modal penting kita menuju Indonesia emas tahun 2045. Jadi visi Moderasi Beragama UIN KHAS Jember adalah terciptanya budaya saling menghargai,” ucapnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Sementara narasumber lain, Dasuki mengungkapkan, moderasi beragama bukanlah moderasi agama. Jikalau ajaran agama, lebih-lebih yang menyangkut ushuliyah (pokok) tak perlu di moderasi lantaran sudah pakem.
“Terkadang muncul pemahaman yang salah terhadap moderasi beragama, dikiranya moderasi agama sehingga mereka takut dan tidak merespons adanya moderasi beragama,” jelasnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Moderasi beragama, lanjut Dasuki adalah terkait dengan subyek atau manusianya dalam mempraktikkan ajaran agama. Misalnya soal perintah jihad dalam konteks kekinian, bukan lagi harus berperang apalagi membunuh orang, tapi jihad dalam bentuk lain yang lebih bermanfaat bagi umat.
“Jadi moderasi beragama itu berkaitan sikap keberagamaan kita. Kita pelakunya yang dibuat moderat, bukan agamanya,” pungkas pria kelahiran Bondowoso itu.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Seminar moderasi beragama tersebut dirangkai dengan penyerahan penghargaan pemenang lomba film pendek moderasi beragama tingkat SMA sederajat se-Jawa Timur. Lomba film pendek tersebut menahbiskan Sekotak Nasi karya siswa-siswi MAN 3 Magetan sebagai juara pertama.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND