• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Jujugan

Kafilah MTQ XXX Jatim Harus Cobain Jamu Kebonagung, Ini Khasiatnya

Kafilah MTQ XXX Jatim Harus Cobain Jamu Kebonagung, Ini Khasiatnya
Jamu kebonagung, minuman khas Kota Pasuruan berkhasiat tinggi. (Foto: NOJ/ Mokh Faisol)
Jamu kebonagung, minuman khas Kota Pasuruan berkhasiat tinggi. (Foto: NOJ/ Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Peserta Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) XXX Jatim di Kota Pasuruan tak lengkap rasanya jika belum mencicipi seteguk minuman khas Kota Pasuruan, yakni jamu kebonagung.

 

Jamu kebonagung adalah minuman berbentuk sirup berwarna coklat kehitaman. Minuman ini terbuat dari rempah-rempah seperti kayu manis, kapulaga, lada, cengkeh, cabe jamu, dan gula jawa.

 

Apabila membeli minuman ini akan terasa aroma rempah-rempah yang tercium saat meminumnya dan badan terasa lebih segar dan hangat. Tidak hanya menyegarkan, minuman ini juga memiliki kandungan khasiat tinggi.

 

Dikatakan, bahwa jamu kebonagung di antaranya dapat mengatasi batuk berdahak, sakit tenggorokan, menurunkan kolesterol, mengatasi perut kembung, dan menjaga kebugaran tubuh. Tentu, hal demikian sangat cocok bagi peserta MTQ XXX Jatim yang datang dari berbagai daerah.

 

Agar bertahan lama, para produsen memproduksi jamu kebonagung berbentuk sirup sehingga bisa bertahan selama setahun. Jamu Kebonagung berbentuk sirup ini yang kemudian laris di pasaran hingga kini.

 

Jamu ini dikenal dengan nama jamu kebonagung karena awalnya hanya dijual di Pasar Kebonagung, Kota Pasuruan. Jamu kebonagung dijual dalam kemasan botol ukuran 620  mililiter dan beberapa ukuran lain. Minuman ini bisa dinikmati dalam kondisi hangat maupun dingin.

 

Zulaikha salah satu produsen jamu kebonagung mengatakan, bahwa usaha tersebut merupakan produksi yang dilakukan secara turun temurun dalam keluarganya. Ia mengatakan, semula penjualan jamu kebonagung masih menggunakan cara tradisional yang hanya dijual langsung diminum.

 

"Awalnya jamu ini dijual langsung diminum dan hanya bertahan sehari. Namun diinovasikan dalam bentuk sirup agar tahan lama," ujarnya kepada NU Online Jatim, Sabtu (07/10/2023).

 

Zulaikhah mengatakan, dalam merintis usaha jamu kebonagung ia bertekad untuk terus melestarikan warisan budaya nenek moyang. Sebab dengan begitu ia tidak akan lupa dengan kekayaan khas tempat kelahirannya.

 

Dirinya menyebutkan bahwa resep dan cara buatnya sudah diajarkan secara turun temurun di keluarganya. "Dengan tetap menggunakan resep turun-temurun, saya olah menjadi sirup biar lebih awet,” tandasnya.


Jujugan Terbaru