• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Jujugan

Merasakan Kenikmatan Ketupat Lodeh Khas Kediri Kala Lebaran

Merasakan Kenikmatan Ketupat Lodeh Khas Kediri Kala Lebaran
Makanan khas Kediri saat Lebaran. (Foto: NOJ/AM)
Makanan khas Kediri saat Lebaran. (Foto: NOJ/AM)

Kediri, NU Online Jatim

Setiap daerah tentu memiliki makanan khas yang khusus dihidangkan saat Idul Fitri tiba. Sama halnya dengan Kediri yang terdiri dari kota dan kabupaten tidak hanya terkenal dengan kota tahu ataupun getuk pisang. Di kawasan ini juga ada makanan khas yang disajikan saat Idul Fitri yakni ketupat lodeh.

 

Berbeda dengan daerah lain yang mayoritas kupatan dilengkapi dengan opor ayam, di Kediri lebih banyak kupatan atau ketupat ditambahkan bumbu lodeh.

 

"Kalau di desa itu yang disajikan sama ketupat sayur lodeh," kata Dewi Maria Ulfa, kepada NU Online Jatim beberapa waktu lalu.

 

Wakil Bupati Kediri tersebut menjelaskan bahwa sayur lodeh sendiri terdiri dari tewel atau nangka muda, labu, terong dan kacang panjang. Semua dilabur rempah dan santan kelapa.

 

Selaku tokoh masyarakat, Dewi, sapaan akrabnya menyampaikan jika di Kediri ada kegiatan kupatan. Yakni tradisi yang dilaksanakan setiap usai tujuh hari raya Idul Fitri.

 

Kupatan dalam Islam diprakarsai oleh Sunan Kalijogo dari bahan ketupat yang dirayakan memiliki filosofi yakni kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari ngaku lepat dan laku papat.

 

“Ngaku lepat artinya adalah mengakui kesalahan terdahulu. Prosesinya setelah shalat Idul Fitri, maka dilanjut bersalaman ke rumah sanak famili dan tetangga,” jelasnya.

 

Perempuan yang juga Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Kediri tersebut mengemukakan bahwa yang dimaksud laku papat artinya empat tindakan dalam perayaan lebaran.

 

“Empat tindakan tersebut adalah lebar, luber, lebur, dan labur,” katanya.

 

Lebar artinya seseorang akan bisa terlepas dari kemaksiatan. Lebur artinya lebur dari dosa, luber maknanya luber dari pahala, keberkahan, dan rahmat Allah SWT.

 

“Sementara labur artinya bersih,” tegasnya.

 

Dikemukakan bahwa perayaan kupatan dilaksanakan dengan dua cara. Ada yang dirayakan di mushala dan masjid, ada juga yang langsung dibagi-bagikan ke rumah tetangga.

 

"Ada ketupat, lontong, sayur lodeh dijadikan satu wadah terus diantar ke tetangga. Jadi, sesama tetangga saling memberi," pungkasnya.


Jujugan Terbaru