Bacharuddin Abdillah, Pengurus IPNU Jatim Raih Beasiswa LPDP di Amerika
Senin, 28 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Pransiska Anggraeni
Kontributor
Blitar, NU Online Jatim
Peluang untuk melanjutkan studi di luar negeri terbuka bagi siapa saja, termasuk bagi kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) telah menyiapkan beasiswa untuk studi lanjut, baik di dalam maupun luar negeri.
Wakil Bendahara Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jatim, Bacharuddin Abdillah menguraikan bagaimana dirinya mendapat beasiswa non-Degree program ‘Micro Credential’ di American Islamic College (AIC) Chicago, Amerika Serikat.
“Saya mendapat informasi program beasiswa ini melalui akun resmi Kemenag, proses seleksi telah saya ikuti, mulai dari seleksi administrasi, wawancara hingga saya dinyatakan lolos dalam proses seleksi tersebut,” katanya kepada NU Online Jatim melalui perpesanan WhatsApp.
Pria asal Desa Ngaringan, Gandusari, Kabupaten Blitar itu menyebutkan, American Islamic College atau AIC merupakan universitas Islam swasta di Chicago yang menawarkan gelar sarjana dan magister.
“AIC juga merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam independen pertama di Amerika Utara yang terfokus pada gelar dalam studi Islam dan pelatihan kepemimpinan agama,” ucapnya.
Ia menerangkan, program beasiswa tersebut bukan program kuliah lanjutan, akan tetapi merujuk pada short course atau pelatihan khusus yang disebut dengan micro credential. Micro credential adalah sertifikasi yang diberikan untuk menunjukan penguasaan keterampilan atau pengetahuan tertentu di suatu bidang. Oleh sebab itu, program yang ia ikuti fokus pada Islamic studies moderasi beragama.
“Nah, Chicago ini merupakan salah satu kota dengan penduduk muslim terbesar, makanya Chicago dipilih oleh Kemenag sebagai tempat untuk belajar dan menggali keilmuan tentang Islam, bagaimana Islam bisa tumbuh dan berkembang pesat,” jelasnya.
Sosok kelahiran Blitar, 11 April 1993 itu juga menjelaskan, kegiatan selama mengikuti program tersebut dirinya memiliki akses untuk berkunjung ke berbagai tempat ibadah dan tempat bersejarah untuk menggali informasi bagaimana sejarah tumbuh kembangnya Islam di Amerika.
Dalam penuturannya, ia juga membeberkan sejumlah aspek yang harus diperhatikan apabila hendak mengikuti program beasiswa serupa. Menurutnya, hal utama yang harus dipersiapkan adalah kemampuan berbahasa asing atau TOEFL.
“Amati dengan cermat program yang akan diikuti dan persiapkan kelengkapan berkas, serta ikuti proses seleksi dengan baik,” tegas alumni Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri itu.
Pihaknya pun berpesan, khususnya kepada kader IPNU-IPPNU, agar selama aktif di organisasi pelajar NU tidak meninggalkan kewajiban untuk meningkatkan kemampuan akademik, dengan terus belajar dan mengasah potensi diri.
“Gunakan kesempatan dan peluang yang ada sebaik mungkin sembari diimbangi belajar yang giat. Maka dari itu, aktif di organisasi harus diimbangi dengan prestasi yang gemilang,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua