Surabaya, NU Online Jatim
Ma’had Aly Pesantren Ploso, Kediri menyelenggarakan kuliah umum dengan tema ‘Mudah Menulis Skripsi dan Karya Tulis Ilmiah’, Jumat (08/10/2021) malam.
"Budaya menulis karya ilmiah di pesantren masih perlu ditingkatkan kembali,” kata H Ahmad Karomi selaku pembicara tunggal.
Padahal menurut alumnus Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut, bahwa ulama Nusantara dulu telah berjibaku memprakarsai kegiatan tulis-menulis karya ilmiah. Dari mulai Shaikh Mahfud Termas, Shaikh Nawawi Banten, Shaikh Yasin Padang, termasuk KH M Hasyim Asy'ari.
Dijelaskan narasumber yang juga alumni Pesantren Ploso tersebut bahwa dari sini potensi, mahasantri terasah untuk memiliki ketrampilan mengurai ragam masail.
“Hal itu ditunjang dengan merujuk beberapa literatur klasik,” jelasnya.
Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur ini sangat bangga karena selama kegiatan, peserta antusias bertanya.
“Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah bagaimana agar bisa memulai menulis?,” katanya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ahmad Karomi memberikan solusi yakni agar santri ma’had aly bisa dimulai dari tema keseharian yang dicatat.
“Kemudian dinarasikan dalam tulisan dengan bahasa yang simpel, karena tulisan adalah dokumentasi yang berbasis teks,” jelasnya.
Terkait pertanyaan pemilihan judul skripsi, solusinya adalah pilih judul yang referensinya mudah diakses dan tersedia di perpustakaan pesantren.
Di penghujung acara, hadir pula Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kediri, KH Muhammad Makmun.
Kiai yang juga keluarga besar Pesantren Ploso ini berpesan agar budaya menulis karya ilmiah harus digalakkan, dibina dan tentunya diarahkan.
“Hal tersebut agar semakin banyak lahir penulis produktif dari pesantren salaf,” harap Gus Makmun, sapaannya.
Kegiatan ini dihadiri seluruh mahasantri Ma'had Aly Pesantren Ploso.
