• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Kediri Raya

Habib Ja’far Bin Utsman Al Jufri Ingatkan Nahdliyin selalu Bersyukur

Habib Ja’far Bin Utsman Al Jufri Ingatkan Nahdliyin selalu Bersyukur
Habib Ja'far Bin Utsman Al Jufri dalam kegiatan Tausiyah dan Doa bersama oleh Pengurus Ranting Desa Kedawung Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. (Foto:NOJ/ Ika Nur Fitriani)
Habib Ja'far Bin Utsman Al Jufri dalam kegiatan Tausiyah dan Doa bersama oleh Pengurus Ranting Desa Kedawung Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. (Foto:NOJ/ Ika Nur Fitriani)

Blitar, NU Online Jatim

Memasuki tahun baru hijriyah Habib Ja'far bin Utsman Al Jufri mengingatkan Nahdliyin untuk selalu bersyukur, dengan memperbanyak bacaan hamdalah.


Hal tersebut seperti yang disampaikan Rasulullah, bahwa Allah tidak memberikan nikmat yang lebih kepada hambanya kecuali mereka bersyukur.


“Dengan mengucap Alhamdulillah, maka hakikatnya ia sudah bersyukur kepada Allah,” kata Habib Ja’far dalam kegiatan Tausiyah dan Doa bersama oleh Pengurus Ranting Desa Kedawung Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, Rabu (27/07/2022).


Ia menjelaskan, dalam kalamnya Allah berfirman  apabila seorang hamba diberi nikmat dan bersyukur, maka akan dilipat gandakan rasa syukur tersebut. Dan ketika seorang hamba diberikan ujian kemudian bersabar.


“Insyaaallah, orang yang seperti itu akan mendapatkan keberuntungan, baik di dunia maupun di akhirat,” tuturnya.


Habib Ja'far menambahkan, nikmat yang paling agung dan utama bukanlah harta kekayaan, ataupun pasangan yang cantik dan rupawan, melainkan nikmat iman dan Islam serta menjadi umatnya Nabi Muhammad SAW.


“Dan setelahnya adalah nikmat sehat wal afiat, bisa melaksanakan ibadah tanpa ada halangan dan kesulitan,” ungkapnya.


Ia menceritakan, dahulu ada seorang yang sholeh tetapi Allah memberikan ujian dengan tangannya yang sudah terpotong, kakinya lumpuh, kulitnya mengeluarkan bau yang tidak sedap dan matanya buta, tetapi seorang soleh tersebut ahli bersyukur dan merasa ujiannya lebih ringan dibanding ujian orang lain.


“Lalu apa yang membuat ia bersyukur? Sebab dirinya masih diberikan lisan yang mampu mengucap syukur,  dan hati yang selalu sambung dengan Allah,” ujar Habib Ja’far.


Oleh karena itu, hendaknya seorang hamba memiliki hati yang lapang, jangan mudah menyerah  dan selalu berusaha. Sebab masih banyak nikmat yang Allah berikan namun manusia tak menyadarinya.


“Masa lalu adalah masa yang dapat kita ambil hikmahnya untuk menghadapi ujian dengan lebih baik,” terangnya.


Habib Ja'far juga berpesan, sebaiknya pemerintah menjaga dan mengajak masyarakatnya untuk mengikuti jejak langkah para habaib dan kiai. Apabila perlu difasilitasi untuk segala kebaikan utamanya dalam kegiatan Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah.


“Sebab jikalau NU-nya kuat, insyaaallah akan menjadi baldatun toyyibatun wa robbun ghofur,” pungkasnya.


Editor:

Kediri Raya Terbaru