• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Kediri Raya

Ikut Lomba Puisi untuk Kado Ultah Ibu, Santri Putri Blitar Malah Juara

Ikut Lomba Puisi untuk Kado Ultah Ibu, Santri Putri Blitar Malah Juara
Dewi Setia Rini saat membacakan puisi karyanya di puncak acara Harlah UNU Blitar, Selasa (31/08/2021). (Foto: NOJ/Binti Masruroh)
Dewi Setia Rini saat membacakan puisi karyanya di puncak acara Harlah UNU Blitar, Selasa (31/08/2021). (Foto: NOJ/Binti Masruroh)

Blitar, NU Online Jatim

Dewi Setia Rini, santri Pondok Pesantren Islam Terpadu Walisongo, Desa Rejosari, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, mulanya mengikuti lomba baca puisi dalam rangka Hari Lahir ke-5 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar sebagai kado di hari ulang tahun ibunya. Tak tahunya, siswa Kelas VIII SMA Islam Terpadu Walisongo itu malah meraih juara 1.

 

Lomba baca puisi itu digelar akhir pekan lalu di gedung Kampus 1 UNU Blitar Jalan Masjid Nomer 22, Kota Blitar.  Belasan siswa ikut serta dalam limba tersebut, dan Dewi berhasil menyisihkan seluruh peserta tersebut. Dia diminta untuk membacakan ulang puisi karyanya itu saat puncak ara harlah UNU Blitar pada Selasa kemarin.

 

“Awalnya mengikuti lomba ini hanya ingin memberi hadiah ulang tahun  kepada Ibunda tercinta. Tidak  menyangka malah menang dalam lomba ini,” kata Dewi kepada NU Online Jatim, Rabu (01/09/2021).

 

Kecintaan Dewi terhadap dunia literasi terasah sejak kelas VIII SMP. Karena keseringan membaca tulisan di platform seperti Whatspad dan sejenisnya, sehingga dia juga memiliki akun Whatspad untuk menulis novel ketika pulang dari pondok pesantren.

 

Kebiasaan membaca memudahkan dia untuk menulis sebuah tulisan. Dewi mengaku suka membaca noval bertema psikopat. Menurutnya, tema seperti itu menarik karena dari situ inspirasinya menulis puisi biasanya muncul.

 

Dewi mengaku, saat ini dia mampu menulis puisi hanya dalam waktu 30 menit. Dia sering menulis di saat sedang sedih, senang, atau tidak ada kegiatan lain. Dia akan lebih semangat lagi menulis jika tulisannya diberi masukan serta dibimbing oleh orang-orang di sekitarnya.

 

“Puisi yang dibuat untuk mengikuti lomba kemarin terinspirasi oleh film psikopat yang berjudul Parfume, yang diperankan tokohnya yang selalu membuat tawa,” ujar Dewi.

 

Penulis: Binti Masruroh

 

Editor: Nur Faishal


Kediri Raya Terbaru