• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Kediri Raya

Kiai Kafabihi Lirboyo Sebut Fiqih Peradaban Perkuat Rasa Nasionalisme

Kiai Kafabihi Lirboyo Sebut Fiqih Peradaban Perkuat Rasa Nasionalisme
Rais Syuriyah PBNU, KH Abdullah Kafabihi Mahrus dalam acara Halaqah Fiqih Peradaban di Pondok Pesantren Lirboyo, Sabtu (21/01/2023). (Foto: NOJ/Tangkapan Layar Youtube Pondok Lirboyo)
Rais Syuriyah PBNU, KH Abdullah Kafabihi Mahrus dalam acara Halaqah Fiqih Peradaban di Pondok Pesantren Lirboyo, Sabtu (21/01/2023). (Foto: NOJ/Tangkapan Layar Youtube Pondok Lirboyo)

Kediri, NU Online Jatim

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Abdullah Kafabihi Mahrus menjelaskan Fiqih Peradaban yang diusung menjadi agenda besar dalam rangkaian peringatan satu Abad NU. 


Kiai yang pernah mencari ilmu di Pondok Pesantren Al-Fadllu Kaliwungu, Kendal yang diasuh oleh KH Dimyathi Ro'is ini mengatakan, fiqih peradaban ini dalam upaya mempertahankan kalimat-kalimat yang diajarkan oleh guru-guru ataupun pendahulu.


“Termasuk bagaimana mengarah supaya memperkuat rasa nasionalisme,” katanya.


Menurut Kiai Kafabihi, yang berkewajiban menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah semuanya. Menjaga negara baik dari luar negeri atau dalam negeri merupakan kewajiban bersama.


"Kalau fiqih peradaban ini sudah dilaksanakan dengan baik. Maka diharapkan yang muncul adalah rasa nasionalisme," terangnya dalam acara Halaqah Fiqih Peradaban yang dipusatkan di Pondok Pesantren Lirboyo, Sabtu (21/01/2023).


Selain menjaga NKRI, lanjutnya, fiqih peradaban mengadakan ta'awun yakni saling tolong-menolong yang dilakukan oleh rakyat Indonesia sehari-hari. Secara umum, bangsa Indonesia sangat luar biasa demikian tidak terlepas dari ajaran-ajaran para nabi dan ulama-ulama zaman dahulu.


"Halaqah fiqih peradaban merupakan arahan agar kita bangsa Indonesia sesuai dengan jargon kita yakni Hubbul Wathon Minal Iman," bebernya.


Kiai yang juga sebagai Rektor Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri ini menjelaskan, Indonesia mempunyai ciri khas yang sangat luar biasa. Ciri khas tersebut telah diakui oleh dunia Internasional dan Timur Tengah.


"Yaitu akhlakul karimah seperti hadist Nabi Muhammad SAW yang diperintah untuk menyempurnakan akhlak," jelasnya.


Kiai Kafabihi menggaris bawahi, akhlakul karimah inilah merupakan visi dan misi Rasulullah. Sehingga, seseorang yang dinilai pertama adalah akhlak dan adab.


“Walaupun agama dan ilmu luas, namun ketika akhlak bejat, maka tidak ada nilainya,” tandasnya.


Bahkan orang bodoh yang berakhlakul karimah ini lebih utama daripada orang alim yang tidak berakhlakul karimah.


Sebagai informasi, puncak gelaran Fiqih Peradaban PBNU dijadwalkan pada awal Februari 2023 mendatang. Setidaknya telah menyampaikan undangan kepada 200 ulama dunia dari 50 negara untuk menghadiri Muktamar Internasional Fiqih Peradaban di Surabaya, Jawa Timur.


Kediri Raya Terbaru