Kediri, NU Online Jatim
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri menggelar yudisium sarjana, pascasarjana dan orasi ilmiah, Kamis (18/11/2021). Kegiatan ini dilaksanakan di aula Muktamar Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kota Kediri.
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dalam kesempatan itu menyampaikan empat poin penting metode yang diajarkan kiai di pesantren dalam membentuk santri.
"Alhamdulillah kita jebolan pesantren. Meski dengan bahasa Inggris yang fasih, kita tidak boleh meninggalkan tradisi pesantren," katanya.
Ia menjabarkan bahwa metode pertama adalah manhajut ta'lim. Yaitu pengajaran yang berisi transfer knowledge atau menyampaikan ilmu pengetahuan.
"Prinsip pertama yang tidak boleh luntur adalah semangat ingin bisa dan pandai, bukan sekedar mencari ijazah," imbuhnya.
Alumni Pondok Pesantren Lirboyo tersebut menambahkan, untuk metode kedua adalah manhajut tadris. Artinya, mengamalkan ilmunya, seperti yang dicontokan kiai dengan memberi teladan kepada santrinya.
"Seperti Rasulullah membimbing sahabatnya, karena sahabat mengikuti Rasul selama 24 jam," terangnya.
Kiai asal Cirebon itu melanjutkan, metode ketiga yaitu disiplin memiliki rasa malu yang tinggi. "Melahirkan dhomir konsisten atau fuad," ucapnya.
Adapun metode terakhir, menurut Kiai Said adalah manhajut tarbiyah.