Pasuruan, NU Online Jatim
Bahtsul Masail turut meramaikan gelaran Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sidogiri di Yayasan Ma'had Nurul Huda, Desa Plinggisan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Ahad (18/06/2023).
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, KH Faisol Amrulloh menceritakan bahwa almarhum KH Muhammad Subadar Rais Syuriah PCNU Kabupaten Pasuruan tertarik masuk NU karena ada Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU). "Kiai Badar tertarik bergabung dengan NU karena LBMNU," terangnya.
Diketahui Kiai Badar lahir di Pati, Jawa Tengah kemudian mondok di Kasingan Rembang di pondok pesantren milik KH Kholil bin Harun.
"Rata-rata santri dari KH Kholil bin Harun adalah aktivis bahtsul masail, misalnya adalah KH Abdul Ghofur, KH Muhammad Subadar dan KH Abdul Hamid," ujarnya.
Lebih lanjut Kiai Faishol mengatakan, setelah mengaji di KH Kholil bin Harun, Kiai Badar mendapatkan isyaroh untuk ngaji ke pasuruan tepatnya Pondok Pesantren Sidogiri yang diasuh oleh KH Nawawi bin Nur Hasan.
"Sebelum mondok di Sidogiri Kiai Subadar menguji keahlian KH Nawawi bin Nur Hasan dalam bidang bahtsul masail hingga akhirnya Kiai Badar mengakui keahliannya dan menuntut ilmu di Sidogiri," lanjutnya.
Selain ahli bahtsul masail, Kiai Badar ahli dengan ilmu hisab sehingga mendapatkan amanah dari KH Nawawi bin Nur Hasan untuk mengajari secara privat kepada KH Kholil Sidogiri.
"Dengan adanya LBMNU Kiai Badar mengakui bahwa NU juga ikut serta dalam menjawab permasalahan di masyarakat," tutupnya.
