Blitar, NU Online Jatim
Menurut surat edaran dari Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur nomor 111/LFNU.II/L/XI/2022 disampaikan bahwa akan terjadi gerhana bulan total pada Selasa petang (08/11/2022).
Menanggapi hal tersebut, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar mengimbau dan memberikan instruksi kepada warga Nahdlatul Ulama dan masyarakat, baik di tingkat ranting hingga cabang agar melakukan shalat khusuf, yaitu sholat sunnah yang dikerjakan saat gerhana bulan.
Kiai Samsul Hadi, Wakil Ketua PCNU Kabupaten Blitar menerangkan, gerhana bulan terjadi ketika posisi matahari, bulan dan bumi sejajar. Akibatnya bulan masuk ke umbra bumi.
“Dan ketika puncak gerhana bulan terjadi, bulan akan berwarna merah atau disebut dengan blood moon,” katanya.
Selain itu, Kiai Samsul juga menjelaskan bahwa fenomena gerhana bulan ini bukan sebagai tanda kelahiran atau kematian seseorang. Bukan juga azab Allah yang diturunkan untuk hambanya, tetapi fenomena ini merupakan waktu yang tepat untuk merenung kembali akan tanda-tanda kebesaran dan kuasa Allah.
“Untuk itu, hendaknya masyarakat muslim memberikan arti adanya gerhana bulan melalui ibadah, berupa shalat gerhana yang dilakukan secara berjamaah atau sendiri,” ungkapnya.
Dirinya berpesan kepada Nahdliyin dan masyarakat, untuk menanggapi fenomena seperti ini Nabi Muhammad sudah memberikan contoh agar melaksanakan shalat, memperbanyak dzikir dan sedekah.
“Sehingga harapan kami, Nahdliyin dan masyarakat tidak terlalu berlebihan, serta senantiasa berada dalam koridor agama Islam yang benar,” tandasnya.
Sementara itu, PCNU Kabupaten Blitar melalui Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU), LFNU, serta Rijalul Ansor Kabupaten Blitar juga akan menggelar rukyah hilal, sebagai penelitian.
Kegiatan ini akan dibagi menjadi dua titik, yakni untuk zona timur berpusat di Masjid An-Nur, Kecamatan Doko dan di zona barat berpusat di Masjid Al-Ittihad, Togogan Kecamatan Srengat.
Diketahui, untuk zona barat juga akan diselenggarakan shalat gerhana yang akan dipimpin oleh Kiai Muslim Ridho, dan Gus Muhammad Iqdam Kholid, Pengasuh Majelis Sabilu Taubah sebagai Khatib.
