• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Kediri Raya

Perempuan dalam Peradaban Dunia menurut Nurul Hidayatul Ummah

Perempuan dalam Peradaban Dunia menurut Nurul Hidayatul Ummah
Nurul Hidayatul Ummah, Pimpinan CO-Card Y20 Indonesia 2022. (Foto: NOJ/Pransiska Anggraeni)
Nurul Hidayatul Ummah, Pimpinan CO-Card Y20 Indonesia 2022. (Foto: NOJ/Pransiska Anggraeni)

Blitar, NU Online Jatim

Perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan semua kalangan. Termasuk kalangan perempuan yang aktif di sebuah organisasi, serta memiliki peran penting dalam menitih karir. Apalagi di era saat ini, perempuan dituntut untuk bisa melakukan segala hal atau yang sering disebut multitasking.

 

Menurut Nurul Hidayatul Ummah, Pimpinan CO-Chair Youth 20 (Y20) Indonesia 2022 menjadi pemuda di era saat ini memiliki peran dan tanggung jawab yang besar. Baik di dalam organisasi, pekerjaan maupun keluarga. Sebab, di era serba digital ini peran perempuan memiliki pengaruh besar terhadap tantangan zaman.

 

"Pemuda bisa menjadi kekuatan besar untuk mendorong pembangunan dan transformasi sosial dan ekonomi jika diberikan kesempatan secara luas dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki," ujar Nurul

 

Ia menjelaskan bahwa investasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak memadai serta meningkatnya intoleransi di masyarakat merupakan tantangan terbesar yang dihadapi generasi muda saat ini.

 

Oleh karena itu, dirinya berharap dengan diselenggarakannya forum kepemudaan KTT ke-4 Y20 Indonesia 2022 yang dipusatkan di Bali, Selasa- Rabu (15-16/11/2022) tersebut mampu menghasilkan rekomendasi perihal peningkatan mutu pendidikan dan SDM.

 

Di sisi lain, dirinya menjelaskan perkembangan kepemimpinan IPNU IPPNU dalam pendidikan untuk melahirkan generasi bangsa yang responsif, kredibilitas serta cakap digital. Oleh karenanya, selain terfokus pada basis organisasi, penting bagi pelajar NU saat ini untuk melek isu isu pembahasan G20.

 

"Tentunya dengan terus mengasah potensi diri dan tetap menjaga marwah pelajar dan santri, dengan begitu Indonesia akan mencapai cita-cita emas di tahun 2045," terangnya.

 

Begitulah yang menjadikan Nurul Hidayatul Ummah, demisioner Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU pada periode 2018-2021 tersebut tetap eksis dan aktif dalam berbagai bidang. Baik di Indonesia maupun mancanegara.

 

Salah satu kiprah Nurul Hidayatul Ummah di luar organisasi IPNU IPPNU, Nurul tercatat aktif di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) selain itu dirinya juga aktif di Education Team ULISOC, Direktur Musik Radio PPI United Kingdom dan saat ini dirinya memegang posisi  sebagai salah satu Pimpinan CO-Chair Youth 20 (Y20) Indonesia 2022.

 

"Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk berkhidmat di NU serta andil dalam kemajuan SDM Indonesia," ungkap nurul.

 

Menurutnya, sebagai pemuda khususnya perempuan, aktif di dalam organisasi IPPNU maupun lembaga ke-NU-an lainnya merupakan kewajiban. Pasalnya, dari organisasi tersebut dirinya mendapatkan pemahaman Ahlusunnah wal Jamaah lebih luas. Selain itu dirinya juga dapat mengembangkan keterampilan serta menjadi pribadi yang bermanfaat untuk banyak kalangan.

 

Tidak sekadar itu, IPNU IPPNU menjadi wadah dalam berdakwah, wadah dalam mengembangkan kemampuan diri serta pembentuk karakter yang menjadi ciri khas santri NU. Maka tak heran jika Kader muda NU tersebut diterima dengan mudah di kalangan masyarakat.

 

"Jika pada zaman dahulu perempuan diharamkan menjadi pemimpin, lain lagi di era sekarang, kesetaraan gender menjadikan kedudukan dan hak perempuan lebih baik lagi," imbuhnya.

 

Menurutnya, pada zaman sekarang ini, perempuan jauh lebih banyak komunitasnya dari pada laki-laki. Maka hal ini harus direspons dengan baik.

 

"Ketika perempuan tidak berpartisipasi dalam tatanan agama, pendidikan, sosial, ekonomi, serta bidang lainnya. Maka kaum perempuan akan tertinggal jauh, utamanya dalam perkembangan pendidikan," terangnya.

 

Perempuan juga memiliki kesempatan yang sama untuk berkiprah di organisasi, pendidikan, ekonomi serta tatanan negara sangat tinggi. Salah satunya dapat dilihat dari kegiatan NU. Baik kegiatan struktural maupun non struktural dari IPPNU, Fatayat NU hingga Muslimat NU di semua tingkatan memiliki tujuan dan hak yang sama yaitu berkhidmat serta berjuang untuk generasi yang lebih baik, begitulah kiprah kader perempuan NU.

 

"Di IPPNU banyak pembelajaran yang saya dapatkan, bagaimana sistem kepemimpinan, mengatur strategi, ikhlas mengabdi, serta mengemas segala perbedaan menjadi sebuah harmonisasi," ujarnya.

 

Ini merupakan tujuan dan harapan Nurul mengajak para kader IPPNU agar dalam berorganisasi tidak sekedar formalitas belaka, akan tetapi turut serta dalam mewujudkan izzul Islam wal muslimin dan meningkatkan kesejahteraan perempuan.

 

Apabila melihat ke belakang, bagaimana minimnya perkembangan pendidikan, hak-hak asasi perempuan, bungkamnya keadilan kemudian minimnya kepercayaan diri dari sosok perempuan, teknologi dan prasarana yang serba ketertinggalan. Maka inilah yang menjadi upayanya untuk andil dalam meningkatkan kesejahteraan diri dan masyarakat Indonesia melalui khidmat terbaik pada organisasi.

 

"Saya yakin dan optimis, 10 tahun ke depan perempuan menduduki peran terbaik dan mampu bersinergi sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki," imbuhnya.


Kediri Raya Terbaru