Tulungagung, NU Online Jatim
Salah satu cara untuk mengabdi kepada umat yaitu melalui politik. Yuli Nadhifah Triswati merupakan aktivis perempuan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tulungagung berkiprah di bidang ini.
"Politik itu baik dan mulia. Perempuan bisa mengambil peran besar di politik," kata Yuli, sapaannya saat ditemui NU Online Jatim, Senin (08/03/2021).
Menurutnya, kebijakan bisa lahir melalui proses politik. Maka dari itu, aturan yang mendukung hak dan kepentingan akan mudah dibuat jika ada perwakilan perempuan sebagai penyeimbang.
Dijelaskan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung komisi C yang membidangi kesehatan dan keuangan tersebut bahwa ketika terjun di politik, perempuan dengan sikapnya yang luwes akan mudah menyerap aspirasi masyarakat. Hal itu dibutuhkan untuk menentukan arah kebijakan.
"Saya belajar dari Fatayat NU untuk meningkatkan keluwesan dalam menyerap aspirasi masyarakat," terang perempuan yang juga Bendahara Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Tulungagung itu.
Selama ini, Fatayat NU mengajarkan untuk ikhlas berkhidmat untuk masyarakat. Istri dari Chusainuddin tersebut mengaku, Fatayat NU sebagai organisasi perempuan yang paling dekat dengan masyarakat telah membantunya menampung aspirasi masyarakat, khususnya para perempuan.
"PC Fatayat NU Kabupaten Tulungagung tidak hanya mengajari para kader dalam hal organisasi. Tapi juga mengajarkan tentang perjuangan perempuan untuk berkhidmat," ungkapnya.
Pada momentum Hari Perempuan Internasional, Yuli yang menjadikan Anggia Ermarini Ketua Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU sebagai role model perjuangannya mengajak seluruh perempuan berjuang untuk hak yang harus didapatkan.
Editor: Syaifullah
