• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Keislaman

3 Amalan Utama Rasulullah saat 10 Hari Terakhir Ramadhan

3 Amalan Utama Rasulullah saat 10 Hari Terakhir Ramadhan
3 Amalan Utama Rasulullah saat 10 Hari Terakhir Ramadhan. (Foto: NOJ/ Freepik)
3 Amalan Utama Rasulullah saat 10 Hari Terakhir Ramadhan. (Foto: NOJ/ Freepik)

Bulan Ramadhan 1444 Hijriyah telah memasuki sepuluh hari terakhir. Fase pamungkas ini umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah masing-masing, sebab pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini terdapat satu malam yang lebih mulia dari 1.000 bulan, yakni lailatul qadar.

 

Syekh Zainuddin al-Malibari dalam kitabnya, Fathul Mu’in, menjelaskan bahwa ada tiga amalan utama untuk mengisi hari-hari di fase sepertiga atau 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Berikut ulasannya.

 

1. Perbanyak sedekah

Langkah ini dapat diwujudkan guna mencukupi kebutuhan keluarga, berbagi dengan sesama, khususnya kerabat dan tetangga. Memperbanyak sedekah tidak akan mengurangi takaran rizki seorang hamba, justru Allah menambahnya meski dalam bentuk lain.

 

Sedekah itu dapat ditunaikan dalam berbagai bentuk. Misalnya, menyediakan buka puasa bagi masyarakat yang tengah menjalaninya, walaupun hanya dengan segelas air. Hal ini tentu sangat berarti bagi saudara-saudara yang tengah membutuhkannya.

 

2. Perbanyak baca Al-Qur’an

Selain itu, langkah lain yang dapat dilakukan untuk memperbanyak ibadah di fase sepertiga terakhir adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an. Kegiatan membaca Al-Qur'an ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, kecuali di tempat-tempat yang dilarang, seperti toilet mengingat tempatnya najis, dan lainnya.

 

Imam Syarofuddin An-Nawawi menjelaskan, bahwa membaca Al-Qur'an di akhir malam lebih baik ketimbang awal malam. Secara lebih khusus, membaca Al-Qur'an yang paling baik di siang hari adalah setelah shalat shubuh. Syekh Sayid Abu Bakar Syatha dalam I’anatut Thalibin menambahkan bahwa membaca Al-Qur'an di malam hari lebih utama daripada siang hari karena lebih fokus.

 

3. Perbanyak I’tikaf

Adapun hal terakhir yang disarankan Syekh Zainuddin adalah memperbanyak i’tikaf di sepuluh terakhir Ramadhan. Sebab, Rasulullah SAW melakukan hal tersebut sebagai bentuk meningkatkan ibadahnya, i’tikaf ini.

 

Selain itu, Rasulullah SAW juga menghidupkan malam-malam Ramadhan. Dalam Shahih Muslim, Sayyidah Aisyah RA mengaku menyaksikan Nabi beribadah selama Ramadhan hingga menjelang Subuh. Bahkan, dalam riwayat lain, Rasulullah SAW selalu membangunkan keluarganya dalam sepuluh malam terakhir. Hal itu menunjukkan saking istimewanya malam-malam tersebut.

 

Rasulullah SAW juga mengencangkan ikat pinggang pada malam-malam tersebut agar dapat menghindarkan diri dari tempat tidur dan menggauli istrinya. Dengan itu, Rasulullah dapat lebih fokus menjalani ibadah malamnya.
 

 

Lebih dari itu, Rasulullah SAW juga mandi dan membersihkan diri, merapikan pakaian serta memakai wangi-wangian menjelang waktu Isya selama sepuluh hari terakhir Ramadhan. Hal ini dengan harapan memperoleh lailatul qadar, begitulah keterangan Ibnu Jarir.


Keislaman Terbaru