• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Keislaman

Beginilah Sikap Rasulullah terhadap Pembantunya

Beginilah Sikap Rasulullah terhadap Pembantunya
Nabi Muhammad adalah suri tauladan bagi kehidupan manusia (Foto:NOJ/islami.co)
Nabi Muhammad adalah suri tauladan bagi kehidupan manusia (Foto:NOJ/islami.co)

Dewasa ini banyak peristiwa kekerasan yang dapat dibilang jauh dari norma agama, apalagi kategori mengikuti akhlak Rasulullah. Padahal sudah jelas bahwa Rasulullah selain diutus untuk menyampaikan wahyu ilahi, beliau juga sebagai suri tauladan bagi umatnya.


Memang tidak semudah membalikkan tangan untuk meneladani sosok Rasulullah dalam aspek kehidupan dan kesehariannya, akan tetapi prinsip yang ditanamkan oleh Rasulullah ada pada kemuliaan akhlak. Rasulullah menyampaikan:


إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخَلاقِ 


Artinya: Sungguh aku diutus menjadi Rasul untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Baihaqi)


Pernyataan Rasulullah ini juga mendapat testimoni dari Anas bin Malik, sahabat Nabi, yang menjadi pembantu (khadam) beliau, ia mengatakan  : 


قال انس بن مالك رضي الله عنه: خدمتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم عشرَ سنين ، فما سبَّني سبَّةً قط ، وَلاَ ضَرَبَنِي ضَرْبَةً، وَلاَ انْتَهَرَنِي، وَلَا عبَسٌ فِي وَجْهِي، وَلَا أَمَرَنِي بِأَمْرٍ فَتَوَانَيْتُ فِيهِ فَعَاتَبَنِي عَلَيهِ، فَإِنْ عَاتَبَنِي أَحَدٌ مِنْ أَهْلِهِ قَالَ : دَعُوهُ ، فَلَوْ قُدِّرَ شَيءٌ كَانَ


Artinya: Aku ikut membantu Nabi di rumahnya selama sepuluh tahun. Beliau tidak pernah berkata-kata kasar, tidak pernah menyakitiku, tidak pernah membentakku, tidak pernah menampakkan wajah cemberut di hadapanku, dan bila menyuruhku untuk melakukan sesuatu namun aku terlambat mengerjakannya, beliau tidak pernah memarahiku. Bahkan bila ada salah seorang keluarganya memarahiku, beliau mencegahnya sambil mengatakan : “Biarkan saja, tidak apa-apa. Bila Allah menghendaki sesuatu, itu pasti akan terjadi. (Dalail Nubuwwah, Abi Nuaim al-Asfahani)


Sikap itu bukan hanya terhadap sahabatnya yang muslim, melainkan juga terhadap non muslim. Abu Hurairah, berkata:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ عَلَى الْمُشْرِكِينَ قَالَ إِنِّي لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً


Artinya: Wahai Rasulullah, doakanlah celaka atas orang-orang musyrik (yang menyakitimu). Beliau menjawab: “Sungguh aku tidak diutus Tuhan untuk melaknat (mengutuk), akan tetapi aku diutus sebagai pembawa rahmat (kasih). (HR. Muslim)


Meskipun Rasululullah tergolong manusia biasa yang memiliki sifat marah, akan tetapi tingkah laku dan etikanya jauh berbeda dengan kita. Maka dari itu, Beliau sangat pantas dijadikan panutan hidup termasuk dalam urusan rumah tangga sekalipun.


Dalam salah satu bait syiir disebutkan:


محمد بشر لا كالبشر بل هو كالياقوت بين الحجر


Artinya: Nabi Muhammad adalah seorang manusia biasa, tapi bukan seperti manusia biasa pada umumnya. Bahkan Nabi Muhammad bagaikan permata yang indah diantara batu-batu kerikil.


Oleh karena itu, dalam sejumlah riwayat hadits digambarkan bahwa Rasulullah adalah sosok ideal yang bisa diteladani kehidupannya, penuh santun baik ucapan maupun tindak-tanduknya, menjaga kerukunan, menghormati orang lain meskipun ia adalah pelayannya. Tak ayal Rasulullah menjadi cermin indah bagi siapapun yang mencontohnya.


Editor:

Keislaman Terbaru