Di bulan Ramadhan, umat Islam mengalami momen yang istimewa dengan kedatangan malam-malam penting seperti nuzulul qur’an dan lailatul qadar. Kedua malam ini dianggap sebagai waktu yang paling berharga lantaran di dalamnya terjadi peristiwa penurunan Al-Qur'an.
Biasanya, peringatan nuzulul qur’an umumnya diperingati oleh umat Islam pada tanggal 17 Ramadhan. Padahal kita ketahui dalam surat Al-Qodr, bahwasanya Allah SWT menurunkan Al-Qur'an pada lailatul qadar. Lantas, apakah peristiwa nuzulul qur’an terjadi saat malam lailatul qadar? Berikut penjelasannya.
Jadi, nuzulul qur’an adalah waktu di mana Al-Qur'an pertama kali diturunkan. Sebagaimana firman Allah SWT:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada lailatul qadar. Tahukah kamu apakah lailatul qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr 1-5).
Para ulama berbeda pendapat tentang dhamir "hu" atau kata ganti yang merujuk kepada Al-Qur'an dalam ayat pertama. Apakah Al-Qur'an yang dimaksud dalam ayat itu adalah keseluruhannya, artinya Allah SWT menurunkan Al-Qur'an sekaligus dari lauhul mahfudz ke baitul izzah (langit dunia) pada malam lailatul qadar, ataukah sebagiannya, yaitu bahwa Allah SWT menurunkan pertama kali Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-5 pada malam lailatul qadar?
Dari perbedaan pandangan ulama di atas, kita dapat melihat penjelasan dalam kitab Al-Jaami’ Li Ahkaam al-Qur'an juz 2, halaman 297:
{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ} [القَدْر: 1]. وَفِي هَذَا دَلِيلٌ عَلَىٰ أَنَّ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِنَّمَا تَكُونُ فِي رَمَضَانَ لَا فِي غَيْرِهِ. وَلَا خِلَافَ أَنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ - عَلَىٰ مَا بَيَّنَّاهُ - جُمْلَةً وَاحِدَةً، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ الْعِزَّةِ فِي سَمَاءِ الدُّنْيَا، ثُمَّ كَانَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْزِلُ بِهِ نَجْمًا نَجْمًا فِي الْأَوَامِرِ وَالنَّوَاهِي وَالْأَسْبَابِ، وَذٰلِكَ فِي عِشْرِينَ سَنَةً.
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: أُنْزِلَ الْقُرْآنُ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ جُمْلَةً وَاحِدَةً إِلَى الْكُتَّبَةِ فِي سَمَاءِ الدُّنْيَا، ثُمَّ أُنْزِلَ بِهِ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ نُجُومًا - يَعْنِي الْآيَةَ وَالْآيَتَيْنِ - فِي أَوْقَاتٍ مُخْتَلِفَةٍ فِي إِحْدَىٰ وَعِشْرِينَ سَنَةً.
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada lailatul qadar." (Al-Qadr: 1). Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa malam lailatul qadar hanya terjadi di bulan Ramadhan, bukan di bulan lainnya. Tidak ada perbedaan pendapat bahwa Al-Qur'an diturunkan dari lauhul mahfuzh pada malam lailatul qadar (sebagaimana telah kami jelaskan) secara sekaligus, lalu diletakkan di baitul izzah di langit dunia. Kemudian, Jibril ﷺ menurunkannya secara berangsur-angsur sesuai dengan perintah, larangan, dan sebab-sebabnya selama dua puluh tahun.
Ibnu Abbas berkata, "Al-Qur'an diturunkan dari lauhul mahfuzh secara sekaligus kepada para malaikat pencatat di langit dunia, kemudian Jibril عليه السلام menurunkannya secara berangsur-angsur (yakni satu ayat atau dua ayat) pada waktu-waktu yang berbeda selama dua puluh satu tahun."
Dari penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud "diturunkan pada lailatul qadar" adalah Al-Quran 30 juz secara keseluruhan di langit dunia yang kemudian diturunkan secara berangsur-angsur oleh malaikat Jibril pada Nabi Muhammad SAW sesuai kondisi yang dibutuhkan selama 20 tahun.
Begitu juga penjelasan dari Syekh Muhammad al-Khudlari Bik dalam Nur al-Yaqin Fi Sirati Sayyid al-Mursalin, bahwasanya pertama kali wahyu turun itu pada saat Nabi menginjak usia matang, yaitu 40 tahun.
Allah mengutusnya untuk alam semesta seraya menggembirakan dan memperingatkan, untuk mengeluarkan mereka dari gelapnya kebodohan menuju cahaya ilmu. Dan peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah, bertepatan dengan Juli 610 M.
Pendapat para ulama di atas juga diperkuat oleh Imam Jalaluddin As-Suyuti dalam karyanya Al-Itqan fi Ulumil Qur'an:
فَالْرَّاجِحُ أَنَّ الْقُرْآنَ الْكَرِيمَ لَهُ تَنَزُّلانِ، كَمَا عَلِمْتَ:
الأوَّلُ: نُزُولُهُ إِلَى بَيْتِ الْعِزَّةِ مِنْ سَمَاءِ الدُّنْيَا جُمْلَةً. وَقَدْ نَقَلَ الْقُرْطُبِيُّ الْإِجْمَاعَ عَلَى هَذَا النُّزُولِ عَنْ مُقَاتِلِ بْنِ حَيَّانٍ وَمِمَّنْ قَالَ بِقَوْلِهِ: الْحَلِيمِيُّ وَالْمَاوَرْدِيُّ.
الثَّانِي: نُزُولُهُ مِنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا مُفَرَّقًا عَلَى مَدَى ثَلاثٍ وَعِشْرِينَ سَنَةً.
Artinya: "Pendapat yang lebih kuat adalah bahwa Al-Qur'an memiliki dua penurunan, seperti yang telah dijelaskan: Penurunan pertama: Al-Qur'an diturunkan ke baitul izzah dari langit dunia secara keseluruhan. Al-Qurtubi menyebutkan bahwa para ulama sepakat tentang penurunan ini, di antaranya adalah Muqatil bin Hayyan, al-Halimi, dan al-Mawardi. Penurunan kedua: Al-Qur'an diturunkan secara bertahap dari langit dunia selama 23 tahun."
Oleh karena itu, tidak ada keraguan apakah nuzulul qur’an itu terjadi pada malam lailatul qadar, karena secara hakikatnya lailatul qadar adalah waktu ketika Al-Qur'an diturunkan dari lauhul mahfuzh ke baitul izzah.
Sedangkan nuzulul qur’an adalah waktu ketika ayat pertama Al-Qur'an diturunkan dari baitul izzah kepada Nabi Muhammad. Semoga penjelasan ini memberikan kita pemahaman yang lebih baik terkait turunnya Al-Qur'an. Wallahu a'lam.