• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Keislaman

Berada di Bulan Safar, Berikut Doa yang Dianjurkan untuk Sering Dibaca

Berada di Bulan Safar, Berikut Doa yang Dianjurkan untuk Sering Dibaca
Hendaknya umat Islam memperbanyak doa berikut ini ketika berada di bulan Safar. (Foto: NOJ/NU Network)
Hendaknya umat Islam memperbanyak doa berikut ini ketika berada di bulan Safar. (Foto: NOJ/NU Network)

Hal yang melekat saat memasuki bulan Safar adalah antara lain bahwa bulan ini identik dengan bulan sial. Padahal, terdapat sejumlah hadits sekaligus doa singkat yang bisa dibaca selama bulan Safar. Dengan demikian, umat Islam harus yakin bahwa Safar bukan waktu turunnya malapetaka atau kesialan.

 

Karena pada hakikatnya kemudaratan dan kesialan dapat menimpa kapan saja, tidak mesti pada bulan tertentu. Dari sinilah kaum muslimin diharapkan untuk selalu menjaga diri, melakukan usaha pencegahan, termasuk dengan doa memohon perlindungan kepada Allah setiap hari. 


Doa yang bisa dibaca adalah:


 
   بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
 

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya tidak akan ada sesuatu di bumi dan di langit yang sanggup mendatangkan mudarat. Dialah Maha-mendengar lagi Maha Mengetahui.  


Dalam sebuah keterangan dijelaskan: Barang siapa yang membaca doa tersebut pagi dan sore, maka tidak akan menerima akibat buruk apalagi malapetaka. Keterangan tentang doa ini bisa ditemukan dalam hadits riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah.  


Syekh Ibnu Rajab al-Hanbali dalam Lathâif al-Ma’ârif fîmâ li Mawâsim al-‘Am min al-Wadhâif, berpesan melalui syair berikut:


 
  كَمْ ذَا التَّمَادِي فَهَا قَدْ جَاءَنَا صَفَرُ ... شَهْرٌ بِهِ الْفَوْزُ وَالتَّوْفِيْقُ وَالظَّفَرُ
 

Artinya: Betapa banyak orang yang memiliki tuntutan, maka ini telah datang bulan Safar kepada kita. Bulan yang disertai dengan kemenangan, taufik, dan keberhasilan.  


 
فَابْدَأْ بِمَا شِئْتَ مِنْ فِعْلٍ تَسُرُّ بِهِ ... يَوْمَ الْمَعَادِ فَفِيْهِ الْخَيْرُ يَنْتَظِرُ
 

Maka mulailah berbuat sesuatu yang akan membuatmu senang di hari kembali (hari kiamat), maka disana engkau akan melihat kebaikan.
 


  تُوْبُوا إِلَى اللهِ فِيْهِ مِنْ ذُنُوْبِكُمْ ... مِنْ قَبْلُ يَبْلُغُ فِيْكُمْ حَدُّهُ الْعُمْرُ
 
 

Bertobatlah kepada Allah di bulan Safar dari dosa-dosa, sebelum batas akhir usia menghampiri pada kalian.  
 

Dengan demikian, tidak ada hubungan bahwa Safar adalah waktu sial dan sumber malapetaka sebagaimana dipersepsikan banyak kalangan.

 

Umat Islam juga harus yakin bahwa Allah SWT akan bersama dengan persepsi hamba. Kalau kemudian menganggap bahwa Safar adalah bulan sial, maka bisa jadi aneka malapetaka akan menimpa. Wallahu a’lam.


Editor:

Keislaman Terbaru