• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Keislaman

Berbeda Pendapat, Perhatikan Tiga Hal Berikut Ini

Berbeda Pendapat, Perhatikan Tiga Hal Berikut Ini
Tampak para santri membekali diri dengan mengaji, agar ragam perbedaan dapat teratasi dan tidak mudah terpecah.
Tampak para santri membekali diri dengan mengaji, agar ragam perbedaan dapat teratasi dan tidak mudah terpecah.

Oleh: Hosiyanto Ilyas*


Allah menciptakan perbedaan agar kita saling mengenal satu sama lain. Karena kalau semuanya sama, kita tidak akan mengenali yang lainnya. Perbedaan adalah sunnatullah yang harus kita jaga dan kita syukuri. Dengan adanya perbedaan semakin berkembang berbagai pemikiran dan gagasan ilmu pengetahuan.


Akan tetapi, ada beberapa perbedaan yang akan menimbulkan  perpecahan. Perbedaan yang akan menimbulkan perpecahan adalah perbedaan usul atau dasar keyakinan, dan perbedaan perilaku kebaikan dan keburukan. 


Seorang ulama sufi ternama di masanya, yaitu Syekh Yahya bin Mu'adz ar-Razi merinci perbedaan yang akan menimbulkan perpecahan. Rincian Syekh Yahya bin Mu'adz ar-Razi diabadikan oleh Ibnu Khamis, dalam karyanya Munakib al-Abrar wa Muhasini al-Ahyar fi Tabaqat as-Sufiyyah. Adapun redaksi rinciannya sebagai berikut:


اختلافُ النَّاسِ كلهم راجع إلى ثلاثة أصول، ولكل واحد منها ضد، فمن سقط عنه وقع في ضدّه: التَّوحيد وضده الشرك، والسُّنَّةُ وضدها البدعة، والطاعة وضدها المعصية


Artinya: Perbedaan seluruh manusia kembali kepada tiga prinsip. Dan masing-masing mempunyai kebalikannya. Maka barang siapa yang lepas darinya, maka ia jatuh ke dalam kebalikannya, tauhid dan lawannya adalah syirik, sunah dan lawannya adalah bid'ah, dan ketaatan dan lawannya adalah kemaksiatan. (Ibnu Khamis, Munakib al-Abrar wa Muhasini al-Ahyar fi Tabaqat as-Sufiyyah  [Abu Dhabi, Dar Al- Baroudi:2006] Juz 1, halaman: 287)


Penjelasan atau rincian yang telah dikemukakan oleh Syekh Yahya bin Mu'adz ar-Razi di atas, memberi arahan dan informasi kepada kita, supaya tidak tergolong orang-orang yang berbeda atau menyalahi apa yang telah menjadi kesepakatan. Adapun rincian tersebut ada kebalikannya, yakni, ada yang benar dan ada yang salah. Berikut penjelasannya:


Pertama, tauhid dan lawannya adalah syirik. Perbedaan ini adalah perbedaan yang paling mendasar karena berhubungan dengan kepercayaan atau keyakinan. Bertauhid adalah menuhankan Allah, sedangkan syirik adalah menyekutukan Allah. Akan tetapi walaupun kita berbeda tentang masalah keyakinan kita tetap dianjurkan untuk saling menghargai agar tercipta tatanan kehidupan yang damai dan tentram diantara pemeluk agama.


Kedua, sunah dan lawannya adalah bid'ah. Perbedaan ini berhubungan dengan tatacara atau konsep dalam menjalankan ibadah. Orang yang mengikuti sunnah dalam menjalankan ibadah, mereka menyesuaikan dengan tuntunan atau ajaran yang telah ditetapkan oleh syariat yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW. Sedangkan pelaku bid'ah dalam menjalankan ibadah mereka membuat hal yang baru yang tidak sesuai dengan Sunnah Nabi. Pelaku bid'ah berada dalam kesesatan karena mereka tidak mengikuti aturan-aturan syariat yang dibawa Nabi Muhammad SAW.


Ketiga, ketaatan dan lawannya adalah kemaksiatan. Perbedaan ini, berhubungan dengan pengabdian kepada Allah. Orang yang taat mereka berusaha tetap berada di jalan yang benar. Dalam artian mereka berusaha menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Sebaliknya orang yang suka berbuat kemaksiatan mereka  melalaikan dan melanggar aturan-aturan syariat, dan mereka gemar mengerjakan berbagai larangan. Wallahu a'lam bissawab.

 

*Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Miftahul Ulum, Bangkalan dan Pondok Pesantren Attaroqi Karongan, Sampang.


Keislaman Terbaru