Cerita di Balik Tradisi Tadarus Al-Qur'an selama Ramadhan
Selasa, 5 April 2022 | 12:30 WIB
Syaifullah
Penulis
Hal yang melekat dari Ramadhan adalah semaraknya kalangan dalam membaca Al-Qur'an. Kali ini, seiring dengan merebaknya virisĀ Corona, tadarus Al-Qur'an dilakukan bersama dengan jamaah tertentu secara tatap muka maupun dalam jaringan atau online. Sejumlah masjid, mushala maupun langgar menyediakan waktu khusus untuk tadarus ini. Demikian pula jamaah secara onlineĀ menggelar khatamanĀ Al-Qur'an dengan melibatkan beragam kalangan.
memangĀ hal tersebut sebagai ekspresi bahwa umat Islam riang gembira dengan hadirnya Ramadhan dan antara lain mengisinya dengan beragam ibadah.Ā Yang menjadi tradisi di masyarakat adalah dengan menggelar tadarus Al-Qurāan. Di masjid dan mushala maupun langgar digelar ngaji bareng dengan melibatkan warga beragam usia.
Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qurāan. Sebagaimana firman Allah SWT berikut:Ā
Ā Ų“ŁŁŪ”Ų±Ł Ų±ŁŁ
ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ Ł±ŁŁŁŲ°ŁŁŁ Ų£ŁŁŲ²ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł±ŁŪ”ŁŁŲ±Ū”Ų”ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲÆŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲØŁŁŁŁŁŁŁ°ŲŖŁ Ł
ŁŁŁŁ ٱŁŪ”ŁŁŲÆŁŁŁ° ŁŁŁ±ŁŪ”ŁŁŲ±Ū”ŁŁŲ§ŁŁŪ
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qurāan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (QS. Al-Baqarah [2]: 185)Ā
Ā
Menafsiri ayat di atas, Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qurāan al-āAdzim (juz 1, halaman: 292) menjelaskan bahwa Al-Qurāan diturunkan pada bulan Ramadhan, tepatnya pada lailatul qadar sebagaimana firman Allah SWT berikut:Ā Ā
Ų„ŁŁŁŁŲ§Ł Ų£ŁŁŲ²ŁŁŪ”ŁŁŁ°ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŪ”ŁŁŲ©Ł Ł±ŁŪ”ŁŁŲÆŪ”Ų±Ł
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qurāan) pada malam kemuliaan. (QS. Al-Qadr [97]: 1)Ā
Ibnu Katsir melanjutkan, dalam proses turunnya, Al-Qurāan berbeda dengan kitab-kitab lainnya. Jika Suhuf Nabi Ibrahim, Taurat Nabi Musa, Zabur Nabi Daud dan Injil Nabi Isa diturunkan sekaligus, tetapi Al-Qurāan diturunkan dalam dua tahap; tahap pertama diturunkan sekaligus dari langit langit dunia ke Baitul āIzzah, sementara tahap kedua diturunkan secara berkala dan terpisah sesuai peristiwa yang terjadi kepada Rasulullah SAW.Ā
Dalam proses turun berkala itu, Al-Qurāan diturunkan dalam bulan yang berbeda-beda. Ibnu Katsir menyebutkan sebanyak enam bulan; bulan Syawal, Dzulqaādah, Dzulhijjah, Muharram, Shafar dan Rabiāul Awwal. Selain bulan Ramadhan bertepatan dengan turunnya Al-Qurāan. Bulan Ramadhan juga menjadi waktu rutinan Nabi Muhammad SAW untuk bertadarus Al-Qurāan kepada malaikat Jibril.
Dalam hadits riwayat Ibnu āAbbas dijelaskan:Ā
Ā Ų¹ŁŁŁ Ų§ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų£ŁŲ¬ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŲ¬ŁŁŁŲÆŁ Ł
ŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų±ŁŁ
ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ ŲŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų¬ŁŲØŁŲ±ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ł
ŁŁŁ Ų±ŁŁ
ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁŲ§Ų±ŁŲ³ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¢ŁŁ ŁŁŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų£ŁŲ¬ŁŁŁŲÆŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲ®ŁŁŁŲ±Ł Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŁŲŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŲ©Ł
Artinya: Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah SAW adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril AS menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Qur'an. Sungguh Rasulullah SAW orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus. (HR Bukhari)Ā
Hadits ini juga menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengkhatamkan Al-Qurāan sekali dalam setahun pada bulan Ramadhan bersama malaikat Jibril. Kecuali pada tahun terakhir menjelang kewafatan, Rasulullah SAW mengkhatamkannya sebanyak dua kali.Ā
Menurut Ibnu Rajab al-Hanbali (w. 1393 M.), ulama besar yang dalam bidang akidah bermadhab Asyāariyah dan dalam bidang fiqih bermazhab Hanbali, menuturkan bahwa hadits ini menunjukkan kesunahan bertadarus Al-Qurāan pada malam bulan Ramadhan secara berjamaah.Ā
Dalam kitab Bughyah al-Insan fi Wadzaāif Ramadhan, Ibnu Rajab menjelaskan:Ā
Ā Ł ŲÆŁ Ų§ŁŲŲÆŁŲ« Ų£ŁŲ¶Ų§ Ų¹ŁŁ Ų§Ų³ŲŖŲŲØŲ§ŲØ ŲÆŲ±Ų§Ų³Ų© Ų§ŁŁŲ±Ų¢Ł ŁŁ Ų±Ł
Ų¶Ų§Ł ŁŲ§ŁŲ§Ų¬ŲŖŁ
Ų§Ų¹ Ų¹ŁŁ Ų°ŁŁŲ ŁŲ¹Ų±Ų¶ Ų§ŁŁŲ±Ų¢Ł Ų¹ŁŁ Ł
Ł ŁŁ Ų£ŲŁŲø ŁŁŲ ŁŁŁŁ ŲÆŁŁŁ Ų¹ŁŁ Ų§Ų³ŲŖŲŲØŲ§ŲØ Ų§ŁŲ„ŁŲ«Ų§Ų± Ł
Ł ŲŖŁŲ§ŁŲ© Ų§ŁŁŲ±Ų¢Ł ŁŁ Ų“ŁŲ± Ų±Ł
Ų¶Ų§Ł
Artinya: Hadits ini juga menunjukkan kesunahan bertadarus Al-Qurāan pada bulan Ramadhan secara berjamaāah. Menyetorkan Al-Qurāan kepada orang yang lebih hafal darinya. Hadits ini sekaligus menunjukkan kesunahan memperbanyak membaca Al-Qurāan pada bulan Ramadhan. (Lihat Ibnu Rajab, Bughyah al-Insan fi Wadzaāif Ramadhan, halaman: 42)Ā
Ibnu Rajab melanjutkan, hadits Ibnu Abbas di atas menunjukkan bahwa Rasulullah saw setor Al-Qurāan kepada malaikat Jibril pada malam hari di bulan Ramadhan. Oleh sebab itu, memperbanyak baca Al-Qurāan disunahkan pada malam hari di bulan Ramadhan. Alasannya, waktu malam merupakan saat manusia terbebas dari segala kesibukan, saat keresahan terkumpul dan waktu yang tepat untuk merenung. (Bughyah al-Insan fi Wadzaāif Ramadhan, halaman: 42)Ā
Dalam beberapa riwayat, bulan Ramadhan juga menjadi waktu istimewa bagi Rasulullah, para sahabat dan para ulama pada umumnya untuk lebih fokus memperbanyak membaca Al-Qurāan. Saat memasuki bulan Ramadhan, Rasulullah sendiri akan lebih banyak membaca Al-Qurāan dibanding malam-malam lainnya. Dalam satu riwayat juga dijelaskan, bahwa salah seorang sahabat Nabi yang bernama Hudzaifah ikut bermakmum shalat dengan Rasulullah pada bulan Ramadhan. Hudzaifah menuturkan, bahwa Nabi membaca surat Al-Baqarah, An-Nisa dan Ali āImran. Setiap bertemu ayat yang menjelaskan tentang ancaman, Nabi berhenti dan berdoa agar dijauhkan dari ancaman itu.Ā
Dalam riwayat lain juga dijelaskan, bahwa Qatadah (salah satu sahabat Nabi), mengkhatamkan Al-Qurāan sebanyak satu kali dalam tiap pekannya di bulan-bulan biasa. Pada bulan Ramadhan dinaikan menjadi satu kali khatam dalam tiga hari sekali. Sementara memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Qatadah mengkhatamkan satu kali pada setiap malamnya.Ā
Dikisahkan juga, Imam Syafiāi mengkhatamkan Al-Qurāan sebanyak enam puluh kali saat bulan Ramadhan. Di sisi lain, Imam Malik akan menyudahi aktifitas mengajarnya pada bulan Ramadhan untuk dialihfokuskan membaca Al-Qurāan.Ā Sufyan at-Tsauri (w. 778 M.), ulama yang setara kelimuannya dengan Imam empat (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafiāi dan Imam Ahmad bin Hanbal), akan meninggalkan ibadah-ibadah sunah selama bulan Ramadhan, untuk diganti fokus membaca Al-Qurāan.Ā
Zubaid bin Harits al-Yami, ulama ahli hadits dari kalangan tabiāin, ketika memasuki bulan Ramadhan akan mengumpulkan banyak Al-Qurāan, guna dibaca bersama murid-muridnya. Dan masih banyak sekali riwayat yang menjelaskan perhatian ulama untuk membaca Al-Qurāan pada bulan Ramadhan.Ā
Artikel diambil dari:Ā Anjuran Memperbanyak Tadarus Al-Qurāan di Bulan Ramadhan
Setelah kita mengetahui alasan anjuran memperbanyak baca Al-Qurāan di bulan Ramadhan dan mengetahui kisah Nabi, sahabat serta para ulama pada umunya, tinggal kita bertanya pada diri masing-masing; di bulan Ramadhan tahun ini, sudah berapa banyak membaca Al-Qurāan dan rencana akan mengkhatamkan berapa kali? Senyampang masih awal Ramadhan, segera niat suci tersebut ditata dengan baik.
Terpopuler
1
Rebo Wekasan, Berikut Anjuran Menulis 7 Ayat Selamat dalam Kitab Kanzun Naja
2
Innalillahi, KH Thoifur Mawardi Ulama Kharismatik Asal Purworejo Wafat
3
Pesantren Mahika Sidoarjo Tunjukkan Semangat Nasionalisme Lewat Pawai Kebangsaan
4
Khutbah Jumat: Menyambut Maulid dengan Meneladani Akhlak Nabi
5
Pesantren Al Amien Kediri Terima Mobil Layanan Dakwah dari BPKH dan NU Care-LAZISNU
6
Muslimat NU Lumajang Rayakan HUT RI dengan Lomba Jenang Safar dan Istighatsah
Terkini
Lihat Semua