• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Keislaman

Lupa Niat Puasa Ramadhan? Berikut Solusinya

Lupa Niat Puasa Ramadhan? Berikut Solusinya
Ilustrasi sahur bersama keluarga (Foto:NOJ/rukita)
Ilustrasi sahur bersama keluarga (Foto:NOJ/rukita)

Niat merupakan salah satu rukun puasa Ramadhan yang harus dilaksanakan pada tiap malam bulan Ramadhan, sehingga apabila tidak melakukan niat di malam hari, maka puasa keesokan hari tidak sah. Lalu, Bagaimana solusi supaya puasa seseorang yang lupa niat pada malam harinya dianggap sah? 


Mengikuti pendapat Imam Abu Hanifah yang memperbolehkan niat puasa setelah terbitnya fajar. 
 

فلو نوى ليلة اول رمضان صوم جميعه لم يكف لغير اليوم الاول ، لكن ينبغى له ذلك ليحصل له صوم اليوم الذى نسي النية فيه عند مالك كما يسن له ان ينوى اول اليوم الذى نسيها فيه ليحصل له صومه عند ابى حنيفة و واضح ان محله ان قلد و الا كان متلبسا بعبادة فاسدة فى اعتقاده و هو حرام
 

Artinya: Apabila seseorang berniat pada awal malam bulan Ramadhan untuk melakukan puasa keseluruhannya (1 bulan full) maka menurut Madzhab Syafii tidak cukup. Kewajiban niat harus dilakukan pada tiap malamnya. Tetapi menurut pendapat madzhab Maliki niat jamak puasa 1 bulan adalah sunah, ini untuk menjaga puasa yang lupa tidak diniati. Hal senada juga dikemukakan oleh Madzhab Hanafi. Tapi yang perlu menjadi catatan adalah kita tidak boleh mencampur adukan madzhab. Bila ini dilakukan maka yang terjadi adalah kerusakan ibadah. (Kasyifatus saja halaman 117).
 

Jadi, dalam niat puasa mengikuti madzhab lain, selain madzhab Syafi’i itu boleh saja, misalkan mengikuti Imam Malik yang cukup satu niat di malam pertama ramadlan, dengan catatan sebagai solusi jika khawatir lupa niat dalam pelaksanaan puasa Ramadlan selama satu bulan.
 

Atau bisa mengikuti madzhab Abu Hanifah yang memperbolehkan niat di pagi hari, dengan catatan jika niatnya puasa mengikuti Abu Hanifah maka serangkaian aturan puasa di hari itu mengikuti Abu Hanifah (agar tidak talbis). Wallahu a'lam


Keislaman Terbaru