Keislaman HAJI

Doa yang Disarankan saat Melihat Ka'bah

Senin, 5 Juni 2023 | 17:00 WIB

Doa yang Disarankan saat Melihat Ka'bah

Ketika melihat Ka'bah, maka disarankan membaca doa dengan mengangkat tangan. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Sejumlah kelompok terbang atau kloter calon haji dari Tanah Air sudah memasuki kawasan Masjidil Haram di Makkah. Bahkan yang berada di Madinah, juga mulai bergerak menuju Makkah.


Tentu saja yang melekat dari jamaah yang sedang di Makkah adalah melaksanakan tawaf dan shalat di Masjidil Haram. Dan ketika memasuki masjid istimewa ini, maka akan bertemu dengan Ka'bah.


Bagi orang yang belum pernah melaksanakan haji maupun umrah, tentu ibadah yang satu ini memiliki kesan istimewa dalam hidupnya. Melihat sesuatu secara langsung dan tidak langsung, tentunya berbeda. Begitu pun dengan melihat Kakbah. Saat ketika melihat sesuatu yang indah, maka kita dianjurkan untuk bertasbih memuji Allah yang menciptakan segala sesuatu.  


Dalam kitab Tuhfatu al-Ahwadziy bi Syarh Jâmi’ at-Tirmidzi, Imam Abdurrahman al-Mubârakfûri menyebutkan sebagai berikut:

 

   روى الشافعي في مسنده عن ابن جريج أنّ النبيّ صلى الله عليه وسلم كان إذا رأى البيت رفع يديه، وقال:  اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا

 

Artinmya: Imam Syafii meriwayatkan dalam musnadnya dari Ibnu Juraij, bahwa Nabi Muhammad SAW jika melihat Kakbah, maka beliau mengangkat kedua tangannya dan berdoa:   


Allahumma zid hâdzal baita tasyrîfan wa ta‘dzîman wa takrîman wa mahâbatan wa zid man syarafahu wa karamahu mim man hajjahu awi’tamarahu tasyrîfan wata’dzhîman watakîman wabirran.  


Ya Allah, tambahkan lah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada baitullah ini dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya diantara mereka yang berhaji atau yang berumrah padanya dengan kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan.  

 

Hadits yang berisi doa di atas dikomentari oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Al-Talkhis sebagai berikut:

 

   وهو معضل فيما بين ابن جريج والنبي صلى الله عليه وسلم

 

Artinya: Ini termasuk riwayat mu’dhal (dua rawi atau lebih gugur, red) antara Ibnu Juraij dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. (Imam Abdurrahman al-Mubârakfûri, Tuhfatu al-Ahwadziy bi Syarh Jâmi’ at-Tirmidzi, Syirkah al-Quds, Kairo, cetakan kedua tahun 2013, juz 3, halaman: 48)  

 

Meski demikian, Imam Syafii mengatakan setelah meriwayatkan hadits di atas:

 

   ليس في رفع اليدين عند رؤية البيت شيء فلا أكرهه ولا أستحبّه

 

Artinya: Mengangkat tangan ketika melihat Kakbah bukanlah apa-apa, maka aku tidak memakruhkannya, juga tidak mensunahkannya. (Imam Abdurrahman al-Mubârakfûri, Tuhfatu al-Ahwadziy bi Syarh Jâmi’ at-Tirmidzi, Syirkah al-Quds, Kairo, cetakan kedua tahun 2013, juz 3, halaman: 48)  

 

Artikel diambil dariDoa ketika Melihat Ka’bah


Maka dapat diambil kesimpulan dari perkataan Imam Syafii bahwa mengangkat tangan saat melihat Ka'bah bukanlah suatu hal yang makruh, juga bukan sunah.


Adapun doa ketika melihat Ka'bah, dari kandungannya saja kita dapat melihat bahwa doa itu baik untuk diamalkan. Wallahu a’lam.