• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 15 Oktober 2024

Keislaman

Ingin Rezeki Lancar? Berikut Amalan dari Rasulullah

Ingin Rezeki Lancar? Berikut Amalan dari Rasulullah
Dalam Islam juga diajarkan tentang cara menjadi orang kaya. (Foto: NOJ/KJy)
Dalam Islam juga diajarkan tentang cara menjadi orang kaya. (Foto: NOJ/KJy)

Saat ini kita telah berada di era bahwa rezeki identik dengan bergelimang harta. Padahal dalam ajaran Islam, rezeki sama sekali tidak selalu berhubungan dengan materi. Ia murni sebagai nikmat dari Allah yang wajib disyukuri, baik berupa harta, sehat jasmani dan rohani, serta bisa hidup dengan taat kepada-Nya, semuanya adalah rezeki. 


Di banyak kesempatan, tidak sedikit para sahabat yang mengadukan nasibnya kepada Rasulullah perihal kehidupan mereka yang mengalami kesulitan, hidup fakir miskin dan penuh kekurangan perihal materi. Rasulullah juga tidak menutup mata dan membiarkan mereka terus menerus hidup dalam kekurangan. Beliau memberikan beragam cara dan tips-tips agar para sahabat terhindar dari kefakiran dan kemiskinan.


Kisah-kisah itu diabadikan dalam suatu kitab, misalnya Sayyid Muhammad bin Ali Khirrid al-Alawi al-Husaini at-Tarimi, dalam salah satu kitab karyanya menceritakan tentang suatu riwayat dari sahabat Sahal bin Sa’ad tentang seorang laki-laki yang hidup fakir dan miskin. 


Dalam kitab tersebut, Sayyid Muhammad bin Ali menceritakan bahwa suatu saat seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dengan tujuan mengadukan nasibnya yang serba kekurangan. Mendengar kisah kehidupan tersebut, Rasulullah kemudian memberikan tips agar terhindar dari hidup dalam keadaan fakir miskin. Rasulullah bersabda: 


 اِذَا دَخَلْتَ مَنْزِلَكَ فَسَلِّمْ، اِنْ كَانَ فِيْهِ أَحَدٌ، وَاِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ أَحَدٌ فَسَلِّمْ عَلَيَّ وَاقْرَأَ (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ) مَرَّةً وَاحِدَةً 


Artinya: Apabila engkau memasuki rumahmu maka (ucakanlah) salam jika di dalamnya ada satu orang, dan jika tidak ada seorang pun di dalamnya, maka (ucapkanlah) salam kepadaku (assalamu alaika ya Rasulallah) dan bacalah (qul huwa Allahu Ahad) satu kali. (Sayyid Muhammad bin Ali Khirrid, Al-Wasailusy Syafiyah fil Adzkarin Nafi’ah wal Auradil Jami’ah [cetakan pertama: 1405 H], halaman: 471). 


Sampai di rumah, laki-laki itu langsung mengamalkan apa yang ia terima dari Rasulullah dengan istikamah. Alhasil, Allah memberikan rezeki melebihi apa yang diinginkan sebelumnya: 


 فَأَدَرَّ اللهُ عَلَيْهِ الرِّزْقَ، حَتَّى أَفَاضَ عَلَى جِيْرَانِهِ وَقَرَابَاتِهِ 


Artinya: Maka Allah mengatur (memberi) kepadanya rezeki, hingga melimpah kepada tetangga dan kerabatnya. (Muhammad bin Ali Khirrid, halaman: 471). 


Dalam kitab dan halaman yang sama, Sayyid Muhammad bin Ali Khirrid menceritakan kisah Imam al-Qasthalani. Ia juga salah satu ulama yang sejarahnya juga hidup dalam keadaan fakir dan miskin.


Suatu saat, Imam al-Qasthalani bermimpi didatangi oleh Rasulullah. Tanpa basa-basi, langsung menceritakan hidupnya yang sangat melarat. Rasulullah kemudian mengatakan kepadanya untuk membaca kalimat berikut: 


 اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَهَبْ لَنَا مِنْ رِزْقِكَ الْحَلَالِ الطَّيِّبِ الْمُبَارَكِ مَا تَصُوْنُ بِهِ وُجُوْهَنَا عَنِ التَّعَرُّضِ اِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ 


Artinya: Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad, dan berilah kepada kami dari rezeki-Mu yang halal, baik, diberkahi, yang dengan rezeki itu bisa menjaga wajah-wajah kami dari bergantung kepada seorang dari makhluk-Mu. 


Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa dalam Islam juga diajarkan tentang cara menjadi orang-orang yang terhindar dari fakir miskin (kaya). Islam tidak pernah menutup mata dan membiarkan pemeluknya hidup dalam keadaan melarat. Hanya saja, tolok ukurnya memiliki beberapa cara; ada yang dengan bekerja dan berusaha, dan ada juga yang bekerja disertai dengan zikir-zikir untuk meningkatkan spiritual kepada pemberi rezeki, yaitu Allah. 

  

Cara yang terakhir ini harus kembali ditumbuhkan dalam diri setiap muslim, bahwa rezeki tidak selalu tentang usaha dan bekerja. Ada juga yang oleh Allah diberikan dengan cara membaca amalan-amalan tertentu dan bacaan khusus sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah kepada laki-laki dan Imam al-Qasthalani di atas.


Keislaman Terbaru