• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Keislaman

Jalani Puasa Ramadhan dengan Senyuman

Jalani Puasa Ramadhan dengan Senyuman
Puasa Ramadhan penuh berkah (Foto:NOJ/vecteezy)
Puasa Ramadhan penuh berkah (Foto:NOJ/vecteezy)

Oleh: Ahmad Nurul Qolbi*


Tak terasa kita telah dapat menikmati bulan mulia, yaitu bulan Ramadhan, sebuah bulan agung yang memiliki malam agung. Seperti yang kita ketahui, banyak orang muslim, terutama warga Nahdlatul Ulama, menggaungkan pujian doa di masjid dan musholla  sejak awal bulan Rajab dan Sya'ban, yakni:


اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ


Artinya: Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.


Doa yang sering kita panjatkan selama bulan Rajab dan Sya'ban bertujuan agar kita diberi umur yang panjang agar kita dapat bertemu dengan bulan Ramadhan, yang diberikan oleh Allah Swt.Jika kita tidak siap secara fisik dan mental untuk menyambut bulan Ramadhan kita tidak bisa menikmati bulan Ramadhan dengan maksimal,


Ibarat kita menyiapkan segalanya ketika kita akan melakukan perjalanan jauh,untuk mencapai tujuan dengan selamat dan tepat waktu, yang menghabiskan waktu berhari-hari, pastinya membutuhkan persiapan yang matang, mulai dari menyiapkan perbekalan hingga memilih kendaraan yang tepat,begitu juga dengan datang nya bulan Ramadhan,kita harus menyiapkan segalanya dengan maksimal.


Lalu apa saja yang harus dipersiapkan dalam menjalani puasa Ramadhan agar ibadah kita bisa maksimal? 


Setidaknya dalam memaksimalkan puasa Ramadhan kita harus menyiapkan fisik dan mental kita agar kita siap secara lahir dan batin. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah: 183:


 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ


Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan  atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.


Ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa dalam bulan Ramadhan kita diwajibkan untuk melaksanakan ibadah mulia yang juga diwajibkan kepada umat sebelum Nabi Muhammad saw yakni berpuasa.


Kita diwajibkan untuk tidak makan dan minum dan menghindari segala sesuatu yang membatalkan puasa kita. Seperti redaksi di kitab Fathul Qorib tentang pengertian puasa:


إمساك عن مفطر بنية مخصوصة جميع نهار


Artinya: Menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa disertai niat tertentu sepanjang siang hari


Sehingga perlu persiapan fisik untuk tubuh kita agar dapat beradaptasi dengan baik yakni melalui latihan puasa di bulan-bulan sebelumnya, yakni bulan Rajab dan Sya’ban. Rasulullah Saw pun telah mencontohkannya dan kita sebagai umatnya patut untuk mengikutinya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:


 عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كانَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَصُومُ حتَّى نَقُولَ: لا يُفْطِرُ، ويُفْطِرُ حتَّى نَقُولَ: لا يَصُومُ، فَما رَأَيْتُ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إلَّا رَمَضَانَ، وما رَأَيْتُهُ أكْثَرَ صِيَامًا منه في شَعْبَانَ 


Artinya: Dari Aisyah, ia menuturkan, “Rasulullah Saw biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa dari pada puasa di bulan Sya’ban.


Selain persiapan fisik, penting juga untuk melakukan persiapan mental. Persiapan ini bisa dilakukan dengan menanamkan kegembiraan dalam diri kita. Secara psikologis, rasa gembira saat menyambut sesuatu akan menumbuhkan kecintaan dalam melakukan sesuatu. Dan jika kecintaan sudah tumbuh saat melakukan sesuatu, maka pasti akan maksimal hasil yang didapatkannya.


Kegembiraan tersebut adalah karena banyaknya kemuliaan, berkah, dan keutamaan pada bulan Ramadhan. Beribadah semakin nikmat dan lezatnya bermunajat kepada Allah Swt Rasulullah pun telah mengingatkan dalam haditsnya dalam kitab riyadussolihin untuk senantiasa bergembira menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Kegembiraan ini juga bakal diganjar dengan sebuah keistimewaan:


مَنْ فَرِحَ بِدُخُوْلِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النيْراَن


Artinya: Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.


Oleh karena itu, mari kita jalani puasa bulan Ramadhan ini dengan perasan yang penuh semangat, gembira dan penuh senyuman.
 

*Dewan Pengasuh Pondok-Pesantren Al-Istiqomah Bejijong


Keislaman Terbaru