Keislaman

Memahami Bacaan, Terjemah, dan Kedudukan Qunut Subuh

Ahad, 6 Agustus 2023 | 04:00 WIB

Memahami Bacaan, Terjemah, dan Kedudukan Qunut Subuh

Ada sejumlah hal yang hendaknya diketahui saat membaca qunut subuh. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Perlu diketahui bahwa qunut termasuk amalan yang disunahkan dalam shalat. Qunut yang disunahkan ada tiga macam: qunut subuh, qunut witir pada separuh akhir Ramadhan, dan qunut nazilah. Terkait qunut subuh, Imam Al-Nawawi dalamĀ Al-AdzkarĀ mengatakan sebagai berikut:
Ā 

اعلم أن Ų§Ł„Ł‚Ł†ŁˆŲŖ في صلاة الصبح سنة Ł„Ł„Ų­ŲÆŁŠŲ« Ų§Ł„ŲµŲ­ŁŠŲ­ ŁŁŠŁ‡ عن  أنس رضي الله عنه أن Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… لم ŁŠŲ²Ł„ ŁŠŁ‚Ł†ŲŖ في الصبح حتى فارقا Ų§Ł„ŲÆŁ†ŁŠŲ§. Ų±ŁˆŲ§Ł‡ Ų§Ł„Ų­Ų§ŁƒŁ… أبو Ų¹ŲØŲÆ الله في كتاب Ų§Ł„Ų£Ų±ŲØŲ¹ŁŠŁ† ŁˆŁ‚Ų§Ł„ حديث صحيح


Artinya: Qunut shalat subuh disunahkan berdasarkan hadits shahih dari Anas bahwa Rasulullah SAW selalu qunut sampai beliau meninggal. Hadits riwayat Hakim Abu Abdullah dalam kitab Arba’in mengatakan, itu hadits shahih. (Lihat: Muhyiddin Yahya bin Syaraf an-Nawawi,Ā Al-Adzkar, Beirut, Darul Fikri, 1994, halaman: 59).


Menurut Imam an-Nawawi, qunut subuh sunah muakkadah, meninggalkannya tidak membatalkan shalat, tetapi dianjurkan sujud sahwi, baik ditinggalkan sengaja atau tidak.


Sedangkan doa qunut subuh adalah sebagai berikut:
Ā 

Ų§ŁŽŁ„Ł„Ł‘Ł‡ŁŁ…Ł‘ŁŽ اهْدِنِىْ ŁŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł‡ŁŽŲÆŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŲ§ŁŁŁ†ŁŁ‰ ŁŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§ŁŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŁˆŁŽŲŖŁŽŁˆŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ†ŁŁ‰Ł’ ŁŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŲŖŁŽŁˆŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŁƒŁ’ لِىْ ŁŁŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§ Ų§ŁŽŲ¹Ł’Ų·ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŁˆŁŽŁ‚ŁŁ†ŁŁŠŁ’ Ų“ŁŽŲ±Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ł‚ŁŽŲ¶ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŁŁŽŲ§Ł Ł†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ ŲŖŁŽŁ‚Ł’Ų¶ŁŁ‰Ł’ ŁˆŁŽŁ„Ų§ŁŽ ŁŠŁŁ‚Ł’Ų¶ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł Ł†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„Ų§ŁŽ ŁŠŁŽŲ°ŁŁ„Ł‘Ł Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŁˆŁŽŁ„Ų§ŁŽ ŁŠŁŽŲ¹ŁŲ²Ł‘Ł Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§ŲÆŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŲŖŁŽŲØŁŽŲ§Ų±ŁŽŁƒŁ’ŲŖŁŽ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŽŁ†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲŖŁŽŲ¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŁŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ…Ł’ŲÆŁ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł…ŁŽŲ§ Ł‚ŁŽŲ¶ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ§ŁŽŲŖŁŁˆŁ’ŲØŁ Ų§ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų³ŁŽŁŠŁŁ‘ŲÆŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁŁ‘ Ų§Ł’Ł„Ų§ŁŁ…ŁŁ‘ŁŠŁŁ‘ ŁˆŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ آلِهِ ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­Ł’ŲØŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ


Allahummahdini fĆ® man hadait, wa ā€˜Ć¢fini fĆ® man ā€˜Ć¢fait, wa tawallanĆ® fĆ® man tawallait, wa bĆ¢riklĆ® fĆ® mĆ¢ aā€˜thait, wa qinĆ® syarra mĆ¢ qadhait, fa innaka taqdhĆ® wa lĆ¢ yuqdhĆ¢ ā€˜alaik, wa innahĆ» lĆ¢ yazillu man wĆ¢lait, wa lĆ¢ yaā€˜izzu man ā€˜Ć¢dait, tabĆ¢rakta rabbanĆ¢ wa taā€˜Ć¢lait, fa lakal hamdu a’lĆ¢ mĆ¢ qadhait, wa astagfiruka wa atĆ»bu ilaik, wa shallallĆ¢hu ā€˜alĆ¢ sayyidinĆ¢ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ā€˜alĆ¢ Ć¢lihi wa shahbihi wa sallam.

 

Artinya:Ā Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepadaku pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan aku dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertobat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.Ā 


Doa qunut yang disebutkan di atas dibaca pada saat shalat sendiri. Kalau shalat berjamaah, imam dianjurkan mengubah lafal ā€œihdinî (berilah aku petunjuk)ā€ menjadi ā€œihdinâ (berilah kami petunjuk)ā€. Karena dalam pandangan Syekh Zainuddin al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’inĀ dimakruhkan berdoa untuk diri sendiri pada saat doa bersama. Ia menegaskan:


ŁˆŁƒŲ±Ł‡ ل؄مام تخصيص نفسه ŲØŲÆŲ¹Ų§Ų” أي ŲØŲÆŲ¹Ų§Ų” Ų§Ł„Ł‚Ł†ŁˆŲŖ Ł„Ł„Ł†Ł‡ŁŠ عن تخصيص نفسه بدعاؔ، ŁŁŠŁ‚ŁˆŁ„ ال؄مام: اهدنا


Artinya: Dimakruhkan bagi imam berdoa khusus untuk dirinya sendiri pada saat doa qunut karena ada larangan tentang hal itu. Karenanya, hendaklah imam membaca ā€˜ihdina. (Lihat: Zainuddin al-Malibari,Ā Fathul Muin, Jakarta, Darul Kutub Al-Islamiyyah, 2009 M, halaman: 44).

 

Artikel diambil dari:Ā Tata Cara Qunut Shubuh


Pada saat membaca doa qunut, imam dianjurkan mengeraskan suaranya dan makmum mengamininya. Dianjurkan pula mengangkat kedua tangan sebagaimana doa pada umumnya. Lebih utama lagi, pada saat doa yang mengandung harapan dan permintaan, telapak tangan menghadap ke atas, sementara saat doa yang mengandung tolak bala atau dijauhkan dari musibah yang sedang terjadi, punggung telapak tangan menghadap ke atas.Ā Wallahu a’lam.Ā