Diberikan kesempatan untuk hidup dan dapat melakukan kegiatan harian dengan tanpa didera masalah kesehatan adalah nikmat yang demikian agung. Dan sebagai bentuk syukur atas aneka nikmat tersebut, salah satu yang disarankan adalah melaksanakan shalat dhuha.
Perlu diketahui bahwa shalat dhuha termasuk salah satu dari shalat sunah yang dianjurkan. Terdapat banyak dalil, baik dari Al-Qur’an maupun hadits yang menegaskan keutamaan shalat dhuha. Dengan demikian, umat Islam demikian disarankan untuk memulai kegiatan harian dengan diawali antara lain lewat mengerjakan shalat dhuha.
Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in menjelaskan sebagai berikut:
ويسن الضحى لقوله تعالى "يسبحن بالعشي والإشراق" قال ابن عباس صلاة الإشراق صلاة الضحى. روي الشيخان عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : أوصاني خليلي بثلاث: صيام ثلاثة أيام من كل شهر، وركعتي الضحى، وأن أوتر قبل أن أنام
Artinya: Shalat dhuha disunahkan berdasarkan firman Allah SWT: “Bertasbih bersama dia di waktu petang dan pagi.” Ibnu Abbas menafsirkan shalat isyraq adalah shalat dhuha. Bukhari-Muslim juga meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa: Rasulullah pernah berwasiat tiga hal kepadaku: puasa tiga hari dalam setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat, dan witir sebelum tidur.
Hikmah Shalat Dhuha
Wasiat Nabi Muhammad SAW tersebut tidak hanya khusus bagi Abu Hurairah, tetapi berlaku untuk seluruh umatnya karena di dalam hadits lain disebutkan shalat dhuha memiliki banyak keutamaan dan hikmah. Di antara hikmah shalat dhuha ialah sebagai berikut.
1. Diampuninya Dosa
Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dijelaskan bahwa orang yang membiasakan shalat dhuha dosanya akan diampuni oleh Allah SWT, meskipun dosa tersebut sebanyak buih di
Rasulullah bersabda sebagai berikut:
من حافظ على شفعة الضحى غفرت له ذنوبه وإن كانت مثل زبد البحر
Artinya: Siapa yang membiasakan (menjaga) shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan. (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
2. Tidak Dianggap Orang Lalai
Setiap orang tentu tidak ingin dianggap sebagai orang lengah ataupun lalai dalam hal mencari rahmat Tuhan. Salah satu cara agar terhindar dari sifat lalai adalah mengerjakan shalat dhuha.
Rasulullah bersabda sebagai berikut:
من صلى الضحى ركعتين لم يكتب من الغافلين
Artinya: Orang yang mengerjakan shalat dhuha tidak termasuk orang lalai. (HR Al-Baihaqi dan An-Nasai).
3. Sebagai Sedekah
Suatu ketika, Rasulullah bersabda sebagai berikut:
يصبح على كل سلامي من أحدكم صدقة، وأمر بالمعروف صدقة، ونهي عن المنكر صدقة، ويجزئ عن ذلك ركعتان يركعهما من الضحي
Artinya: Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat. (HR Muslim).
Selain tiga hikmah di atas, masih banyak hikmah shalat dhuha yang disebutkan dalam hadits Nabi. Shalat Dhuha biasanya dikerjakan ketika matahari sudah mulai naik seukuran tombak, atau kisaran jam 7 pagi, sampai tergelincirnya matahari.
Artikel diambil dari: Ini Keutamaan dan Hikmah Shalat Dhuha
Minimal rakaat shalat dhuha adalah sebanyak dua rakaat dan lebih utama dikerjakan sebanyak delapan rakaat. Dan karena demikian agungnya hikmah yang dijanjikan dari mengerjakan shalat dhuha, sudah selayaknya umat Islam khususnya warga NU untuk menjaga keajegan melakukan shalat dhuha sebelum berkegiatan. Wallahu a’lam.