• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Madura

Aswaja NU Center Sumenep: Yakini Saja, Isra’ Mi’raj Sulit Dinalar

Aswaja NU Center Sumenep: Yakini Saja, Isra’ Mi’raj Sulit Dinalar
Acara Isra' Mi'raj oleh PAC GP Ansor Pragaan, Kabupaten Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Acara Isra' Mi'raj oleh PAC GP Ansor Pragaan, Kabupaten Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Kiai Ach Rofiq Syuja', Wakil Sekretaris Aswaja NU Center Sumenep, Madura, mengatakan, yang paling ditekankan dalam memperingati Isra' Mi'raj adalah sikap ketundukan seseorang. Karena peristiwa tersebut sulit dijangkau dengan nalar. Karena itu, yakini saja.


Pernyataan itu disampaikan Kiai Rofiq di acara peringatan Isra’ Mi’raj dan Harlah NU oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pragaan di Aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat, Selasa (01/03/2022).


"Ada seorang saintis yang berasal dari Ikatan Fisikawan Indonesia sekaligus dosen ITS Surabaya, mengkaji peristiwa Isra' Mi'raj dengan teori fisika. Menurutnya, Mi'rajnya Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu ke Sidratul Muntaha di luar nalar sainstis," katanya.


Menurutnya, peristiwa itu adalah murni hak prerogatif Allah SWT. Wajar, kala itu Nabi dikuasai oleh aturan Allah.


"Analisa saintifik, ketika manusia keluar dari planet Bumi ke planet lainnya yang kadar kepanasannnya lebih panas dari Bumi, pasti terbakar. Sedangkan Nabi tidak. Bahkan ulama mengartikan bahwa Mabi melakukan Isra' Mi'raj ruhan wa jasadan," ungkap Ketua Aswaja NU Center Instika Guluk-Guluk itu.


Ketua Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Pragaan itu mengutarakan, banyak sahabat yang tidak percaya pada peristiwa Isra' Mi'raj, kecuali Abu Bakar r.a, karena ia mendengarkan langsung dari Nabi yang kala itu menceritakan superioritas Allah.


Alumni Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa Selatan itu menyatakan, bahwa Isra’ Mi’raj digariskan Allah kepada Nabi Muhammad juga sebagai cara Allah memberi hiburan kepada Nabi saat dia mengalami kesedihan karena ditinggal oleh istrinya, Siti Khadijah, dan beberapa sahabatnya.


Madura Terbaru