• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Madura

Kader Penggerak NU di Sumenep Ini Berusaha Mandiri dengan Pokak

Kader Penggerak NU di Sumenep Ini Berusaha Mandiri dengan Pokak
Subaidi Ismail mengenalkan wedang pokak buatannya. (NOJ/Firdausi)
Subaidi Ismail mengenalkan wedang pokak buatannya. (NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Banyak cara yang dilakukan oleh Nahdliyin untuk menjaga daya tahan tubuh. Ada banyak makanan dan minuman yang bisa meningkatkan imun seseorang. Salah satunya wedang pokak alami. Minuman ini juga bisa dioleh sehingga memperoleh kemanfaatan ekonomi yang lebih, juga jadi sarana untuk bersedekah.

 

Salah satu yang membuat minuman wedang pokak ialah Subaidi Ismail, warga Desa Jaddung, Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura. Dia memperkenalkan produk pokak yang sudah dikemas itu di acara grand launching Harlah ke-96 NU di Masjid Jamik Sumenep, Selasa (01/02/2022).

 

Subaidi menceritakan, awalnya dia terdorong dari antusiasme Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Jaddung yang istiqamah menghadiri kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap bulan di malam Jumat Legi secara bergantian.

 

Berhubung gerakan Kotak Infaq (Koin) NU yang dilakukannya kuat dan adanya donatur tetap, ia yang menjabat sebagai Ketua PRNU Jaddung mendukung secara gratis lewat minuman tradisional itu. Hingga akhirnya dia mengelola minuman pokak secara mandiri.

 

"Modal awalnya kecil. Karena bahan bakunya sudah tersedia di rumah. Kami membudidayakan jenis tanaman jamu herbal di kebun. Yang tidak ada kami beli di pasar, seperti gula pasir, gula merah, jahe, kayu manis, dan botolnya," ujar Subaidi kepada NU Online Jatim di lokasi acara.

 

Pria yang juga duduk di Divisi Fundraising NU Care - Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sumenep itu bisa memproduksi wedang pokak menjadi dua varian yang komposisinya sama. Hanya saja varian yang berwarna coklat muda ditambah susu dan telur. Sedangkan yang berwarna coklat tua berjenis original.

 

Adapun komposisinya adalah serai, pandan wangi, pinang, jahe, cabe jamu, kunyit, temu kunci, daun salam, daun kemangi, daun jeruk, daun afrika, kayu manis, gula merah, gula pasir, teh dan air. "Semua bahan alami dan tanpa bahan pengawet. Jika tidak ditaru di dalam lemari es, hanya bertahan 24 jam," imbuhnya.

 

Subaidi menegaskan, wedang pokak bukan sekadar minuman biasa, tetapi berjenis pokak jamu yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. "Harganya tiga botol Rp10 ribu. Untuk kegiatan NU, kami menjual tiga botol Rp2.500.”


Madura Terbaru