Firdausi
Kontributor
Sumenep, NU Online Jatim
Fakta memasuki era digital saat ini, 70 persen orang tua memberikan gadget pada anak (usia 6 bulan-4 tahun) ketika orang tua sibuk. Dan 65 persen orang tua memberikan gadget pada anak untuk menenangkan anak di tempat umum, sedang 25 persen orang tua meninggalkan anak sendirian dengan gadget menjelang tidur. Serta 94 persen anak usia TK (usia 4-6 tahun) sudah biasa menggunakan gadget.
Penegasan ini disampaikan oleh Kiai Zamzami Sabiq Hamid di acara Seminar Parenting dan Pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR) Fatayat NU se-Manding. Kegiatan yang bertajuk ‘Pola Pengasuhan Anak di Era Digital dalam Perspektif Islam’ ini dipusatkan di gedung Bumdes Manding Laok, Kecamatan Manding, Sumenep, Sabtu (29/01/2022).
Ia menyebutkan, berdasarkan hasil riset pengguna gadget, 89 persen dari 167 juta penduduk Indonesia menggunakan gadget. Sementara ibu-ibu yang terbiasa menggunakan gadget 75 persen.
“Dan, biasanya ibu-ibu menggunakannya untuk kepentingan chatting atau Medsos, shopping, dan watching atau memutar musik dan video,” ujarnya.
Menurut Sekretaris Rabithah Ma’ahid al-Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Sumenep itu, fenomena tersebut akan berdampak buruk jika tidak bijak menggunakan gadget, apalagi sampai nomophobia.
“Adapun ciri-ciri nomophobia antara lain, cemas saat habis pulsa, baterai dan sinyal. Juga panik dan cemas jika jauh dari gadget, mengecek gadget setiap saat, menghabiskan waktu dengan gadget, penurunan performa, dan phantom vibration,” ungkapnya.
Pria yang juga Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Sumenep itu mengimbau, agar memberikan batasan pada anak saat menggunakan gadget. Ia pun membagi batas aman penggunaan gadget bagi anak dalam beberapa bagian.
Yakni, usia 0-2 tahun, anak jangan terpapar gadget. Usia 3-5 tahun, boleh menggunakan gadget untuk program edukatif dengan pendampingan orang tua dengan waktu maksimal satu jam sehari.
"Sementara untuk anak usia 6 tahun ke atas, boleh diberikan gadget untuk program edukatif dan orang tua harus tahu apa yang ditonton, maksimal dua jam sehari,” terangnya.
Selanjutnya, Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Bluto tersebut menegaskan, yang wajib diberikan pada anak sejak dini adalah ilmu akidah, ibadah, dan akhlak.
“Tips dari kami adalah doakan, berikan penghargaan dan hukuman, perhatian, nasihat, pembiasaan, dan keteladanan. Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu,” tandasnya sambil menyitir pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Terpopuler
1
Sound Horeg Diharamkan, Ini Penjelasannya
2
Pondok Besuk Pasuruan: Sound Horeg Hukumnya Haram
3
Di Balik Klaim NU: Membedakan Antara Cinta dan Catut
4
Sejarah dan Alasan Muharram sebagai Bulan Pertama Tahun Hijriyah
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Holiday Pesantren Darun Nun, Tempat Liburan Edukatif yang Menyenangkan bagi Santri Cilik
Terkini
Lihat Semua