Sumenep, NU Online Jatim
Setiap orang pasti membutuhkan banyak uang untuk memenuhi kebutuhannya. Selain kebutuhan pribadi. Untuk memenuhi itu, diperlukan manajemen yang baik. Berangkat dari kesadaran ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman (Stidar) Gadu Barat, Kecamatan Ganding, menggelar Ngobrol Peradaban Islami (Ngopi) dengan tajuk Berwirausaha dengan Santuy di Aula Majelis Dirosah Raudlatul Iman, Kamis (27/01/2022).
Fauzi yang didaulat sebagai narasumber mengatakan, dalam berwirausaha terdapat teknik yang harus dilakukan seorang pengusaha dalam perspektif Islam. Setidaknya mereka mendapat berkah-Nya.
"Saat berbisnis, kita harus memberikan pelayanan maksimal pada pelanggan. Hal terpenting manseat kita pada usaha, jangan sampai melalaikan silaturrahim kita pada Allah," tutur tokoh interpreneur kampus Stidar itu.
Menjadi enterpreneur, lanjutnya, tidaklah mudah. Harus memiliki loyalitas yang tinggi dan mental kuat untuk mempertahankan usahanya. "Seorang pengusaha diwajibkan memahami kondisi pasar dan harus siap menerima masukan dari para konsumennya. Jangan gampang terlena dengan usaha milik orang lain," katanya.
Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta itu mengimbau agar mempertahankan kualitas barang. "Kunci menjadi Enterpreneurship, yaitu keberanian, teori marketing, dan silaturrahim. Ingat, kesulitan dalam usaha jangan dijadikan sebagai problematika. Tetapi jadiman seni dalam proses usaha," tandasnya.