Ketua IPNU-IPPNU UTM Terpilih Ajak Mahasiswa Jaga Tradisi NU
Senin, 15 November 2021 | 22:00 WIB
Moh. Khoirus Shadiqin
Kontributor
Bangkalan, NU Online Jatim
Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ( IPPNU) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan menggelar Rapat Anggota dan Konferensi. Acara tersebut dipusatkan di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kamal, Bangkalan, Ahad (14/11/2021).
"Alhamdulillah ini amanah yang dititipkan rekan-rekan, semoga bisa menjalankan dengan baik", kata Ahmad Nidhomul Haq, ketua terpilih PKPT IPNU UTM 2021-2022.
Lebih lanjut, Nidhom sapaan akrabnya mengatakan, ke depan ia akan mengupayakan untuk berkoordinasi dengan organisasi ke-NU-an sekitar dalam melaksanakan beberapa program kerja yang telah dicanangkan sebelumnya. Ia, mengajak seluruh kader IPNU dan IPPNU UTM aktif dalam berbagai kegiatan sosial-keagamaan.
"Menjaga komunikasi dengan organisasi ke-NU-an di sekitar, seperti PC IPNU-IPPNU Bangkalan dan PAC IPNU-IPPNU Kamal saya rasa sangat perlu, termasuk juga dengan MWCNU setempat", tuturnya.
Sedangkan, menurut Amira Fahada Ketua PKPT IPPNU UTM, menjaga dan melestarikan nilai-nilai ajaran NU sangat perlu dilakukan di berbagai lapisan masyarakat termasuk di tingkat perguruan tinggi. Sebab, menurutnya wawasan pengetahuan mahasiswa perlu juga dibekali dengan pengetahuan Islam yang moderat.
"Mahasiswa perlu rasanya memiliki proteksi ganda untuk menjaga diri kita dari paham-paham radikalisme yang mungkin sampai saat ini ternyata masih banyak dijumpai perguruan tinggi ", ujar Amira sapaannya, saat di konfirmasi NU Online Jatim, Senin (15/11/2021).
Lebih lanjut, wanita kelahiran Surabaya itu mengungkapkan, dengan bergabung di IPNU-IPPNU setidaknya dapat mengembangkan dan menjaga kultur santri yang mungkin sebelumnya pernah didapat di pesantren. Menurutnya, dengan bergabung di IPPNU-IPPNU juga dapat menjaga diri dari pergaulan yang kurang baik.
"IPNU-IPPNU dapat menjadi bagian mengembangkan ilmu keagamaan yang sebelumnya didapat di rumah maupun pondok pesantren. Selain dari itu juga dapat merawat tradisi-tradisi santri," pungkasnya.
Terpopuler
1
4 Rekomendasi MUI Jatim soal Penggunaan Sound Horeg
2
Fatwa MUI Jatim: Sound Horeg Haram Jika Timbulkan Gangguan dan Kemaksiatan
3
Workshop Nawaning Nusantara Dorong Gerakan Pesantren Anti Kekerasan Seksual
4
Fatayat NU Jatim Gelar Sosialisasi Tanggap Bencana, Perkuat Peran Perempuan dalam Kesiapsiagaan
5
MDS Rijalul Ansor Jatim 2024-2028 Dikukuhkan dan Rakerwil di Lirboyo
6
Melalui DTD Garfa, Fatayat NU Jatim Cetak Kader Tanggap Darurat
Terkini
Lihat Semua