Ketua IPPNU Bangkalan: Harlah Ke-70 Tahun Harus Lebih Adaptif dengan Keadaan Zaman
Senin, 3 Maret 2025 | 08:00 WIB
Ryan Syarif Hidayatullah
Kontributor
Bangkalan, NU Online Jatim
Hari Lahir (Harlah) ke-70 tahun Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mengusung tema 'Dari Pelajar untuk Bangsa, Membangun Generasi Emas’. Momentum ini menjadi refleksi bagi pelajar putri NU untuk mengingat kembali sejarah sekaligus menatap masa depan organisasi.
Menurut Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPPNU Bangkalan, Sofiah, usia 70 tahun bukan usia yang muda lagi. IPPNU haruslah menjadi organisasi keterpelajaran yang mampu menaungi pelajar NU di Indonesia.
"IPPNU harus lebih adaptif dengan keadaan zaman yang serba digital ini. IPPNU harus mampu menjadikan sebagai fasilitator perempuan NU untuk menampilkan kritisasi di lingkungan masyarakat," ujarnya kepada NU Online Jatim, Ahad (02/03/2025).
Ia menuturkan, perjalanan para pendahulu IPPNU harus dijadikan acuan dalam berproses dalam mengemban misi keagamaan dan kemasyarakatan yang ada.
"Kader-kader IPPNU harus mampu dan peka dalam keadaan zaman agar tidak tertinggal dan mampu memecahkan permasalahan serta isu-isu yang ada di sekitar," terangnya.
Sofiah berharap kader-kader IPPNU bisa berjaya untuk diri sendiri dan berdaya untuk masyarakat sekitar. "Selain itu, mampu memberikan jawaban persoalan persoalan untuk memajukan organisasi," ujarnya.
Sejarah IPPNU
Seperti diketahui, IPPNU berdiri di Malang Jawa Timur pada 2 Maret 1955. Organisasi ini berdiri untuk melakukan pembinaan dan pengkaderan terhadap remaja putri NU yang masih duduk di bangku sekolah ataupun madrasah tingkat menengah, atas, dan santri putri.
IPPNU memiliki visi yakni terbentuknya kesempurnaan pelajar putri Indonesia yang bertakwa, berakhlaqul karimah, berilmu, dan berwawasan kebangsaan. Sedangkan misinya pertama, membangun kader NU yang berkualitas, berakhlaqul karimah, bersikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kedua, mengembangkan wacana dan kualitas sumber daya kader menuju terciptanya kesetaraan gender. Ketiga, membentuk kader yang dinamis, kreatif, dan inovatif.
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua