• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 4 Mei 2024

Madura

Sekretaris IPPNU Bangkalan: Hari Kartini Refleksikan Perjuangan Kaum Perempuan

Sekretaris IPPNU Bangkalan: Hari Kartini Refleksikan Perjuangan Kaum Perempuan
Sekretaris PC IPPNU Bangkalan, Robiatul Asria. (Foto: NOJ/ Ryan Syarif H)
Sekretaris PC IPPNU Bangkalan, Robiatul Asria. (Foto: NOJ/ Ryan Syarif H)

Bangkalan, NU Online Jatim

Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Hal ini bertujuan untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan Raden Ayu (RA) Kartini. Hari Kartini menjadi perayaan yang sangat spesial bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi kaum perempuan.

 

Di momen Hari Kartini, Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Bangkalan, Robiatul Asria mengatakan, bahwa Hari Kartini menjadi refleksi terhadap perjuangan kaum perempuan di Indonesia. Ia mengartikan bahwasanya perempuan hari ini adalah Kartini masa kini, termasuk pelajar NU.

 

"Rekanita IPPNU harus menjadi RA Kartini masa kini. Ini salah satu bentuk cara kita mengenang jasa-jasanya," ujarnya kepada NU Online Jatim, Ahad (21/04/2024).

 

Asria mengungkapkan, banyak cara untuk menjadi Kartini masa kini. Ia mengutip dari kalimat yang sering diucapkan banyak perempuan, yakni perempuan menjadi tempat pendidikan pertama bagi anak-anaknya, atau yang biasa disebut 'Madrasatul Ula'.

 

"Perempuan wajib berpendidikan dan menjadi pembawa peradaban. Artinya, perempuan tidak hanya memiliki peran dalam keutuhan rumah ataupun keluarga. Namun juga memiliki peran penting dalam peradaban dunia," terangnya.

 

Dirinya mengatakan, perempuan harus melanjutkan estafet perjuangan RA Kartini dengan bersikap proaktif terhadap perkembangan pendidikan ke depan. sElain itu, dapat pula senantiasa berkarya melalui bidang pendidikan.

 

"Rekanita IPPNU harus memiliki prinsip belajar bukan sebagai formalitas, tetapi sebagai kebutuhan seperti yang dilakukan RA Kartini," paparnya.

 

Asria pun menyebutkan bahwa kesetaraan perempuan dengan laki-laki di berbagai bidang kehidupan terjadi berkat jerih payah RA Kartini. Oleh karenanya, Hari Kartini bukan menandakan kodrat perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.

 

“Tetapi lebih kepada perempuan itu bisa mandiri dan tangguh dalam segala hal,” pungkas Asria.

 

Diketahui, RA Kartini merupakan salah satu pahlawan nasional yang memperjuangkan emansipasi perempuan. Surat-suratnya yang dibukukan dengan tajuk 'Habis Gelap Terbitlah Terang'. Buku itu memuat cita-cita dan pemikiran-pemikirannya dalam memperjuangan hak-hak perempuan di Indonesia.


Madura Terbaru