• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 4 Mei 2024

Madura

Ketua NU Sumenep: Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Harus Konkrit dan Komulatif

Ketua NU Sumenep: Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Harus Konkrit dan Komulatif
Ketua PCNU Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Ketua PCNU Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep KH A Pandji Taufiq menyatakan, PR terbesar pengurus adalah kegiatan sosial kemasyarakatan lebih konkrit dan komulatif, sehingga keberadaan jam'iyah benar-benar bermanfaat pada masyarakat di pedesaan dan perkotaan.

 

"Banyak hal yang belum kami lakukan. Oleh karenanya, di momen ini kami memohon masukan dan saran kepada pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) agar NU di Sumenep ke depan lebih baik," ujarnya saat memberi sambutan di acara Halal Bihalal dan Nyoon Pamangghi yang dipusatkan di aula lantai 2 PCNU setempat, Kamis (18/05/2023).

 

Ia mengatakan, secara struktural PCNU mendapat penghargaan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Namun secara hakiki keberadaan NU harus terasa di tengah-tengah masyarakat. Inilah yang terus dicari jalan keluar agar kehadiran NU benar-benar bermanfaat. 

 

Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk ini menegaskan, sampai saat ini pihaknya merasa belum komulatif. Yang dipikirkan adalah kegiatan sosial kemasyarakatan bisa menemukan bentuk konkrit seperti halnya dilakukan oleh Gus Rijal Mumazziq Z di tingkat ranting. 

 

"Kondisi petani di pedesaan sedang ditindih oleh berbagai kehidupan sosial. Produk-produk yang dihasilkan kurang berdigdaya atau tak memuai keuntungan. Baik tembakau, padi dan jagung," ungkapnya.

 

Kendati hadirnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Nuansa Umat di MWCNU, masih belum menjawab persoalan-persoalan masyarakat. Namun jika dibandingkan dengan daerah lainnya, NU di Sumenep masih dikategorikan baik dalam mengurus umat.

 

"Sayup-sayup hasanah yang terdengar ke masyarakat harus berkesesuaian dengan kehidupan. Butuh pemikiran yang mendalam guna menjawab problematika masyarakat yang paling mendasar. Oleh karena itu kami libatkan MWCNU dan badan otonom dalam pertemuan ini, karena kalian lah merasakan denyut nadi masyarakat," tutur Kiai Pandji. 

 

Ia mengingatkan, jangan terbuai dengan media sosial, karena akan tercerabut dari akar NU. Guna menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) pada tahun 2024, warga NU harus mempererat kesatuan dan persatuan.  

 

Ditambah lagi tahun 2025 akan menghadapi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak. Diketahui ada 240 desa melakukan Pilkades.

 

"Kejadian tahun lalu harus dijadikan pelajaran agar tak berefek kepada ranting NU. Mohon ukhuwah ditingkatkan supaya ranting tak terkena influenza," pintanya.


Madura Terbaru