• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Madura

Konten Animasi Doa dan Amaliyah Karya Kader NU Sumenep Diluncurkan

Konten Animasi Doa dan Amaliyah Karya Kader NU Sumenep Diluncurkan
Salah satu cuplikan animasi karya kader NU Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Salah satu cuplikan animasi karya kader NU Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Kader Nahdlatul Ulama (NU) Sumenep berhasil memproduksi hingga meluncurkan konten animasi doa dan amaliyah. Karya tim TVNU Sumenep yang berada di bawah naungan Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) itu merupakan bagian dari program Shaum.

Gus Ahmad Herzi selaku Ketua Bidang (Kabid) Informasi Teknologi TVNU Sumenep menjelaskan, konten ini digarap bermula dari keinginan tim animator, yakni Lujayn Duroy untuk mensyiarkan dakwah lewat konten animasi.
 

“Banyak sekali konten anak-anak usia dini di YouTube. Namun kenyataannya, konten itu bukan dari karya kader NU. Anehnya lagi, konten itu dikonsumsi oleh anak-anak kita di kalangan Nahdliyin,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh NU Online Jatim di Pondok Pesantren Al-Qarorul Makien Prenduan, Pragaan, Sumenep, Selasa (12/04/2022).
 

Berangkat dari latar belakang tersebut, lanjutnya, tidak mungkin bisa memboikot atau menghina karya orang lain, sedangkan kader sendiri belum bisa membuat konten animasi.
 

“Kami teringat sebuah kisah, di mana kalangan ulama salaf dulu yang gandrung terhadap ilmu agama dan pengetahuan lainnya. Ketika ada salah satu kitabnya yang menyimpang dari ulama mayoritas, maka ulama tersebut akan membuat kitab tandingan untuk menangkal kitab yang tidak selaras dengan pemahaman ulama mayoritas,” terang alumni Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri itu.
 

Dengan demikian, sambungnya, ketika ada konten animasi di luar NU, seharusnya menggerakkan seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membuat tandingan.
 

“Meskipun jauh dari kata sempurna karena peralatan kami seadanya atau tidak memadai. Kegigihan di kalangan kru, perlahan merancang dan mengembangkan konten animasi lewat SDM yang dimiliki,” ungkap dewan penasehat Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Prenduan itu.
 

Lora Herzi mengatakan, di program Shaum kali ini, pihaknya meluncurkan konten animasi yang berbentuk doa atau amaliyah.
 

Selanjutnya ia menegaskan bahwa akan masuk pada segmen yang lebih lama durasinya, seperti film pendek.
 

“Tahun lalu kami pernah meluncurkan konten animasi berbentuk 2D yang isinya mengajak pada warga NU untuk melakukan vaksinasi. Untuk 3D, kontennya tentang shadaqah dan zakat fitrah,” imbuhnya.
 

Dijelaskan pula, untuk pembuatan animasi dibutuhkan kesabaran ekstra. Pasalnya, peralatan yang dimiliki di bawah rata-rata atau harga murah. Namun hasilnya dikategorikan lumayan baik. “Saat proses pembuatan, durasi 3 menit membutuhkan 3-4 hari finishing. Renderingnya bisa sampai 1 hari. 25 detik saja memakan waktu 3 jam,” tegasnya.
 

Dirinya bersama kru berkomitmen untuk mengembangkan konten ini karena bagian dari civil war atau perang konten media di luar NU.
 

Ia mengakui bahwa konten yang disajikan oleh pengelola media lebih mengerucut pada hal yang bersifat dewasa. Namun tidak untuk kalangan anak-anak.
 

“Secara faktual, mayoritas anak-anak kita sering menonton YouTube, yang mana ujung-ujungnya lari ke animasi. Walaupun dengan keterbatasan ini, kami akan terus galakkan guna mengenalkan karakteristik amaliyah, fikrah, dan harakah Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah pada anak sejak ini,” tuturnya.
 

Ia berharap doa dan dukungan dari semua pihak, khususnya warga NU. “Cita-cita kami adalah NU memiliki konten animasi yang bisa bersaing dengan konten lainnya. Kami juga berharap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengkonter animasi di luar NU,” pungkasnya.


Editor:

Madura Terbaru