Lora Ismail Al-Kholilie Respons Maraknya Foto Ala Ghibli Studio
Selasa, 8 April 2025 | 09:00 WIB
Ryan Syarif Hidayatullah
Kontributor
Bangkalan, NU Online Jatim
Pendakwah muda Lora Ismail Al-Kholilie turut menyoroti foto bergaya ghibli studio yang dibuat oleh AI ChatGPT yang saat ini sedang trending di media sosial. Banyak pengguna sosmed yang mengubah fotonya menjadi gaya animasi tersebut.
Cicit Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan itu mengatakan, fitur kartun ala ghibli studio sudah mendunia dalam hitungan hari sejak ChatGPT menambah fitur tersebut. Namun gelombang protes dan kecaman muncul dimana-mana, khususnya dari kalangan pegiat seni dan pecinta anime.
“Mereka menganggap bahwa trend ini sangat tidak etis dan tidak menghargai karya seni orang lain. Terutama studio ghibli yang terkenal dengan effort serta detail yang sangat luar biasa dalam setiap karya-karyanya,” ujarnya melalui akun instagramnya dikutip pada Senin (07/04/2025).
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhajirun as-Salafi al-Kholili Geger, Bangkalan itu menyampaikan, sikap kontra terkait viralnya kartun ChatGPT ala ghibli studio mulai disuarakan belakangan ini. “Mereka menilai bahwa itu sama sekali tidak lucu,” ucap Lora Ismail mengutip argumentasi yang kontra.
Ia menambahkan, menurut pihak kontra karya itu disebut nyolong, melanggar hak cipta, mengekploitasi yang bukan miliknya, tidak menghargai karya, serta berpotensi mematikan seni dan para pegiatnya.
“Sebagian bahkan menukil sebuah informasi bahwa Hayao Mizaki pendiri studio ghibli mengatakan bahwa kartun buatan ghibli itu menjijikan dan merupakan sebuah penghinaan terhadap kehidupan," katanya.
Dirinya menjelaskan, pihak yang pro terhadap ghilbli studio di ChatGPT justru menanggapi santai. Mereka menganggap trend ini tidak melanggar hukum dan bukan jiplak karya tetapi sekadar meniru gaya. Sementara pihak studio ghibli belum mengeluarkan statemen apapun terkait trend ini. Menurutnya, surat kecaman dari studio ghibli yang beredar saat ini justru hoaks.
“Bahkan komentar Mizaki 'menjijikan dan merupakan sebuah penghinaan terhadap kehidupan' yang diviralkan bukan pada konteksnya,” terangnya.
Menurut Lora Ismail, trend ghibli ini tidak menjadi persoalan selama itu dipakai untuk keperluan personal. Disebutkan, justru yang kurang etis adalah dengan menjualnya seharga Rp10 ribu setiap gambar yang itu hanya tinggal mengetik dan tidak tidak bisa menerima revisi.
Namun, Lora Ismail mengembalikan tindakan yang dilakukan sejumlah pihak itu kepada diri masing-masing. Menurutnya, hal itu kembali lagi kepada hak mereka untuk melakukan hal tersebut karena mereka bukanlah artist.
“Mereka hanyalah orang-orang yang pengen dapat uang dari segala kesempatan yang ada tanpa peduli etis atau tidaknya," pungkasnya.
Terpopuler
1
Mengenang Mbah Hasyim, Fatayat NU di Bangkalan Bikin Video Pendek Inspiratif
2
Siswa MI Mambaul Ulum Balongbendo Sidoarjo Raih Juara 1 Audisi Penghafal Al-Qur’an
3
Lulusan Ma’had Aly Resmi Dapat Gelar Akademik Baru yang Ditetapkan Kemenag
4
Banser Jatim Desak Polisi Patroli Siber atas Maraknya Grup Gay Sidoarjo di Medsos
5
Fatayat NU Bangkalan Gelar Penyuluhan Sistem Reproduksi Perempuan
6
Gus Kautsar Dorong Masyarakat Segera Mondokkan Anak agar Selamat
Terkini
Lihat Semua