• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Tapal Kuda

Tradisi Tiup Lilin saat Ulang Tahun, Bagaimana Pendapat Lora Ismail?

Tradisi Tiup Lilin saat Ulang Tahun, Bagaimana Pendapat Lora Ismail?
Lora Ismail Amin Kholil atau Lora Ismael. (Foto: NOJ/ Pransiska Anggraeni)
Lora Ismail Amin Kholil atau Lora Ismael. (Foto: NOJ/ Pransiska Anggraeni)

Pasuruan, NU Online Jatim

Tradisi meniup lilin saat ulang tahun masih menjadi fenomena yang sering diperdebatkan hukumnya. Menyoal hal tersebut, Lora Ismail Amin Kholil atau Lora Ismael menjawab melalui akun instagram pribadinya @ismaelalkholilie, Selasa (10/01/2023).


Sebagian orang menganggap meniup lilin merupakan perilaku tasyabbuh atau menyerupai orang kafir karena mengikuti ritual kaum Majusi (Zoroaster) di Persia. Sementara sebagian lainnya berprasangka bahwa tindakan demikian sama halnya dengan berdoa dan meminta kepada api sehingga dengan mudah mengharamkannya.


Namun, Lora Ismael dengan tegas menyanggah hal tersebut. Dalam postingannya, ia mengatakan bahwa kaum Majusi merupakan kaum yang mendewakan api dengan tradisi harian mereka tentu menyalakan, menjaga, dan memuja api. Ini tentu berkebalikan dengan aktivitas meniup lilin yang jelas-jelas memadamkan api.


“Jadi, bagaimana bisa kaum Majusi memuja-muja api punya tradisi memadamkan api? Yang mengklaim harus menyertakan dalil dan data karena secara historis saja sudah tidak masuk akal,” ungkap alumnus Darul Mustafa Tarim tahun 2018 tersebut.


Dirinya menjelaskan, tiup lilin merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang tidak ada anjuran maupun larangan dalam pelaksanannya. Karena sifatnya tradisi, maka selama tidak ada dalil yang mengharamkan maka hal tersebut bukan menjadi masalah.


Lora Ismael lantas mengaitkan penyerupaan atau tasyabbuh ini dengan puasa Asyura 10 Muharram. Puasa Asyura, dijelaskan Lora Ismael, merupakan tradisi orang-orang Yahudi sebagai wujud rasa syukur atas kemenangan Nabi Musa AS melawan Fir’aun.


“Apakah itu berarti puasa Asyura haram?” tegasnya.


Sementara pemikiran bahwa meniup lilin sama artinya dengan meminta dan berdoa kepada api menurut Lora Ismael merupakan pendapat atau anggapan yang lucu.


“Saya yakin bagi orang awam sekalipun nggak ada maksud sama sekali dalam hati mereka untuk menyembah api ketika meniup lilin,” imbuh penulis buku Catatan dari Tarim dan Kompas Kehidupan ini.


Ia lantas berharap agar masyarakat selalu bersikap terbuka serta tidak memaksakan pendapat pribadi apabila berseberangan dengan pendapat lain. Bahkan, sangat tidak dibenarkan jika konotasinya bukan hanya menyalahkan, melainkan juga berimplikasi pada tuduhan tak berdasar.


“Berfatwa bahwa sesuatu haram seringkali harus melalui proses istinbath atau penggalian hukum yang tepat, melalui proses qiyas, tandhir masail, dan lainnya. Kita tidak harus memiliki pemikiran sama dengan orang lain, tapi mari kita sama-sama berpikir,” pungkasnya.


Sebagai informasi, pembahasan mengenai hukum merayakan ulang tahun, meniup lilin, dan sebagainya akan dilanjutkan dalam forum diskusi ilmiah antara Lora Ismael dengan Wajdi Azim melalui live streaming instagram masing-masing pada Kamis (12/01/2023) pukul 21.00 WIB mendatang.


Tapal Kuda Terbaru