• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Madura

Matangkan Generasi Muda, NU di Sumenep Gelar Sekolah Pranikah

Matangkan Generasi Muda, NU di Sumenep Gelar Sekolah Pranikah
Kiai M Faizi menjelaskan materi pada audien sekolah pranikah. (Foto: NOJ/Firdausi)
Kiai M Faizi menjelaskan materi pada audien sekolah pranikah. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Kiai M Faizi menyatakan, menikah itu menyatukan dua insan. Menurut budaya, pernikahan adalah perpaduan kebudayaan. Menikah itu bukan menyatukan perbedaan, tetapi saling pengertian dan menerima keadaan.


Dalam penjelasannya saat mengisi materi di sekolah pranikah, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Furqan Annuqayah Guluk-Guluk itu menegaskan, meskipun usia sudah matang secara biologis, terkadang seseorang belum memiliki keterampilan yang cukup untuk mengulik kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dan dialami dalam mengarungi biduk rumah tangga.


“Mengetahui tujuan dasar dan tujuan umum dalam pernikahan patut diketahui oleh generasi muda. Tujuannya adalah agar merenungi dirinya sendiri dan penting direfleksikan oleh semua laki-laki dan perempuan,” ucapnya pada audien yang berkumpul di aula Majelis Wakil Cabang
Nahdlatul Ulama (MWCNU) Guluk-Guluk, Sumenep, Ahad (26/03/2023).


Salah satu peserta Putri Ramadhani mengatakan, kegiatan yang akan berlangsung selama tiga pekan di bulan Ramadhan. Menurutnya, kegiatan ini cocok bagi generasi muda NU agar mematangkan diri sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius.


"Sekolah pranikah ini bagus, sebab kita bisa tau bagaimana terkait pernikahan. Bukan hanya sekedar akad, tetapi soal tanggung jawab. Bukan hanya tentang cukupnya umur, tetapi kesiapan mental kita,” ujar pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Guluk-Guluk.


Di saat yang sama, Ketua MWCNU Guluk-Guluk KH Md Widadi Rahim menjelaskan bahwa forum ilmiah ini dikemas dengan sistem penyajian materi selama 10 pertemuan. Ia berharap kepada peserta yang melibatkan lembaga, ranting NU dan badan otonom setempat dapat mengikuti pekan Ramadhan.


"Kegiatan ini  memang dihandle NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), tapi merupakan kegiatan kerja sama dan bersifat swadaya guna mempersiapkan generasi muda NU lebih matang secara spiritual dan mental," terangnya.


Madura Terbaru