• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

PCNU Se-Madura Minta 8 Buku Ajar Bermasalah Ditarik Peredarannya

PCNU Se-Madura Minta 8 Buku Ajar Bermasalah Ditarik Peredarannya
Pertemuan rutin PCNU se-Madura di Kantor PCNU Sumenep, Ahad (20/08/2023). (Foto: NOJ/ AH)
Pertemuan rutin PCNU se-Madura di Kantor PCNU Sumenep, Ahad (20/08/2023). (Foto: NOJ/ AH)

Sumenep, NU Online Jatim

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Madura meminta agar 8 buku ajar bermasalah di Sampang ditarik peredarannya oleh Kementerian Agama (Kemenag). Pernyataan ini disampaikan Koordinator PCNU se-Madura, KH Taufik Hasyim usai pertemuan rutin PCNU Korda Madura yang dipusatkan di Kantor PCNU Sumenep, Ahad (20/08/2023).

 

Diketahui, 8 buku ajar bermasalah yang ditemukan di Kabupaten Sampang itu merupakan materi pelajaran tingkat MTs dan MA. Di dalamnya telah ditemukan setidaknya 50 kesalahan yang dinilai sangat menyimpang dari ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

 

"Berdasarkan hasil kajian dari PCNU Sampang dan Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Sampang, ada beberapa kejanggalan dan kesalahan dalam buku ajar tingkat MTs dan MA tersebut," katanya dalam keterangan tertulis diterima NU Online Jatim, Ahad (20/08/2023).

 

Sosok yang tak lain Ketua PCNU Pamekasan itu menyebutkan, 8 buku ajar dimaksud dinilai muatan materinya sangat bertentangan dengan akidah dan amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah.

 

"Dalam kajian itu terdapat beberapa hal yang kami anggap kurang pas untuk diamalkan dan diajarkan. Karena tidak sesuai atau bertentangan dengan akidah dan amaliyah yang selama ini diamalkan oleh masyarakat, yaitu Ahlussunnah wal Jamaah," ucapnya.

 

Untuk itu, mewakili PCNU se-Madura, ia meminta pihak terkait yang dalam hal ini Kementerian Agama untuk menarik peredaran buku ajar tersebut. Sebab, bila tidak segera dikhawatirkan akan menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.

 

"Kami NU se-Madura mengharap dan meminta dengan sungguh-sungguh kepada pihak terkait, dalam hal ini Kemenag agar mengkaji, menelaah dan bahkan menarik buku tersebut, tidak diedarkan dan dihentikan," tegasnya.

 

Turut mendampingi Kiai Taufik Hasyim dalam pembacaan surat pernyataan sikap itu sejumlah tokoh NU di Madura. Di antaranya, Ketua PCNU Bangkalan RKH Makki Nashir, Rais dan Ketua PCNU Sampang KH Syafiuddin Abd Wahid dan KH Itqan Bushiri, Rais dan Ketua PCNU Sumenep KH Hafidzi Syarbini dan KH A Pandji Taufiq, serta tokoh NU lainnya.

 

Sebelumnya, PCNU Sampang menemukan adanya materi buku ajar yang diduga menyimpang dari ajaran Islam Ahlussunah wal Jamaah. Polemik ini menjadi atensi sejumlah kalangan. Pihak Kemenag pun melakukan pengusutan dan ditemukan kurang lebih 41 MTs di Sampang yang menggunakan buku ajar tersebut.


Madura Terbaru