• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Madura

Pertegas Sanad Keilmuan, LPSA Instika Sumenep Gelar Seminar Aswaja

Pertegas Sanad Keilmuan, LPSA Instika Sumenep Gelar Seminar Aswaja
Kiai A Rofiq Syuja', Ketua LPSA Instika Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Kiai A Rofiq Syuja', Ketua LPSA Instika Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Lembaga Pusat Studi Aswaja (LPSA) Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk, Sumenep, menggelar Seminar Keaswajaan dan Memorandum of Understanding (MoU). Agenda yang bertajuk 'Meneropong Arah Baru Gerakan Aswaja dan Nahdlatul Ulama Menatap Abad Kedua' dipusatkan di aula Asy-Syarqawi Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Ahad (20/03/2022).


Kiai Ach Rofiq Syuja', Ketua LPSA Instika Guluk-Guluk menyatakan, kajian Ahlussunnah wal Jamaah sangat penting guna menyeimbangkan antara ajaran Islam Wasathiyah dengan teori Barat yang notabene sekuler.


"Di kampus, banyak mahasiswa yang bersentuhan dengan teori-teori keislaman yang diadopsi dari teori Barat. Sehingga LPSA hadir memberi keseimbangan kajian dan teori tentang keislaman dari teori Barat," ujarnya.


Diadakannya acara ini, lanjutnya, untuk mempertegas sanad dan haluan keilmuan para akademisi sehingga sejalan dengan nilai-nilai Aswaja sebagaimana digariskan para ulama, kiai-kiai pendiri pesantren, dan NU.


"Akademisi sebagai intelektual organik, banyak yang berlatar belakang bukan pesantren, sehingga banyak ilmu yang diadopsi oleh mereka tidak jelas sanadnya. Sumbernya dari buku tanpa proses berguru terlebih dahulu," urai Wakil Sekretaris Aswaja NU Center Sumenep itu.


Kiai Rofiq menegaskan, dengan berbagai program LPSA, pihaknya berusaha menyambungkan sanad keilmuan dengan para guru dan ulama lewat program kajian, seminar, lokakarya, dan lainnya.


"Saat ini gerakan LPSA di tingkat akademisi masih pada penguatan wawasan melalui seminar dan kajian. Untuk selanjutnya akan ada pelatihan kader penggerak Aswaja dan moderasi bagi mahasiswa, serta PKPNU untuk dosen," terang alumni Pondok Pesantren Annuqayah itu.


Guna penguatan keorganisasian, LPSA melakukan MoU dan koordinasi dengan lembaga-lembaga keaswajaan yang ada di lingkungan NU dan perguruan tinggi. Salah satunya dengan Aswaja NU Center Sumenep.


Menurut Kiai Rofiq, MoU dilakukan untuk memperkuat internal keorganisasian agar terwujud konsolidasi, kerja sama program dan kegiatan agar sejalan dengan cita-cita Aswaja NU Center.


"Kerja sama program yang dibangun oleh kami dengan Aswaja NU Center Sumenep, berupa program pendidikan yang meliputi, kajian, modul keaswajaan, pelatihan dan lokakarya," tutur pria yang juga Bendahara Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Sumenep itu.


Sedangkan di bidang pendampingan, Ketua Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Pragaan, Sumenep ini mengatakan, advokasi pada akademisi dan mahasiswa yang ditengarai terjangkit virus ideologi non Aswaja.


"Bidang pengabdian adalah pelatihan dan sosialisasi keaswajaan dan ke-NU-an terhadap internal kampus dan masyarakat, seperti kiai kampung, penyuluh agama, tokoh masyarakat dan sebagainya," katanya.


Sementara Ketua Aswaja NU Center Sumenep, Kiai Dauri menjelaskan, bahwa MoU tersebut akan menciptakan jalan kerja sama dengan lembaga akademisi melalui jalinan ini.


"Ini sebagai bukti bahwa Aswaja NU Center Sumenep bukan hanya bergerak di akar rumput, tetapi masuk ke ranah akademisi," tandasnya.
 


Acara dilanjutkan dengan seminar yang diisi oleh Wakil Ketua PCNU Sumenep Kiai A Dardiri Zubairi, Direktur Pascasarjana Instika sekaligus Wakil Ketua Aswaja NU Center Sumenep KH Ach Maimun Syamsuddin. Sedangkan Kiai Ah Fawaid Sjadzili selaku Sekretaris Aswaja NU Center Sumenep bertindak sebagai moderator.


Madura Terbaru