• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Madura

Pesan Kiai A’la Basyir kepada Santri Penerima Beasiswa Latee 1923

Pesan Kiai A’la Basyir kepada Santri Penerima Beasiswa Latee 1923
KH Abd A'la Basyir, Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Latee. (Foto: NOJ/ Istimewa)
KH Abd A'la Basyir, Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Latee. (Foto: NOJ/ Istimewa)

Sumenep, NU Online Jatim
Sebanyak 11 santri Pondok Pesantren Annuqayah Latee Guluk-Guluk Sumenep menerima manfaat beasiswa santri dari Latee 1923, lembaga yang bergerak di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Penyerahan dilangsungkan di Mushala Rayon KH Ahmad Basyir kompleks Pondok Pesantren Annuqayah Latee, Ahad (03/07/2022).


Dalam kesempatan ini, Pengasuh Pesantren Annuqayah Latee KH Abd A’la Basyir berpesan kepada penerima beasiswa yang merupakan anak yatim agar tidak merasa hidup sendiri. Sebab, banyak pihak terus melakukan ikhtiar untuk membantu sebagai wujud kepeduliannya.


“Anak-anakku, jangan pernah kalian merasa hidup sendiri. Jangan merasa putus asa untuk terus belajar meskipun ditinggal orang tua,” ujar Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.


Kiai A’la menambahkan, setiap santri selama di pondok pesantren tidak hanya diajari untuk menjadi orang yang pandai. Akan tetapi, juga dididik agar menjadi generasi yang memiliki akhlakul karimah yang baik.


“Oleh karena itu, kepada wali anak yatim, doakan anak-anak agar betah di pondok, karena di pondok bukan hanya diajari menjadi anak pintar tetapi juga dididik untuk berakhlak,” ungkap Pembina Latee 1923 ini.


Sementara itu, Dewan Pengasuh Pesantren Annuqayah Latee Kiai M Ainul Yaqin menuturkan, bahwa Latee 1923 merupakan lembaga yang diinisiasi alumni Pesantren Annuqayah Latee yang bergerak dalam bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.


“Salah satu programnya adalah kegiatan hari ini, yaitu bantuan beasiswa santri dalam bentuk bebas biaya pendidikan di madrasah lingkungan Pesantren Annuqayah untuk yatim,” terangnya.


Dirinya pun menyebutkan, bahwa ke depan Latee 1923 di bidang sosial akan terus berusaha untuk membantu santri yatim, tidak mampu, dan berprestasi.


“Ini merupakan bagian dari komitmen lembaga ini,” kata Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Guluk-Guluk ini.


Diketahui, santri yang menerima beasiswa ini merupakan anak yatim dengan usia maksimal 15 tahun yang tersebar di Pesantren daerah Latee, Latee 1, dan Latee 2. Adapun dana yang disalurkan diperoleh dari alumni dan orang-orang yang peduli akan masa depan pendidikan pesantren.


Editor:

Madura Terbaru